Bulan Mei adalah bulan pendidikan. Bulan dimana ada peringatan Hari Pendidikan Nasional secara seremonial. Penulis teringat kembali masa-masa disekolah ketika HarDikNas tiba, ada seremonial yang secara tradisi dilakukan. Entah sekarang masih ada atau tidak. Walaupun sebenarnya kita tidak butuh seremonial belaka, tetapi pengimplementasian UUD 1945 tentang mencerdaskan kehidupan bangsa sangat penting digegas sebagai program pemerintah yang diselaraskan dengan kebijakan daerah yang terfokus pada pembangunan dunia pendidikan.

Lihatlah iklan pendidikan. Salah satu iklan yang mengetengahkan keutamaan sekolah kejuruan bahkan mengatakan secara lugas bahwa sekolah kejuruan mencetak lulusan siap pakai. Bukankah ini berarti bahwa lulusan sekolah kejuruan memang diadakan untuk ketersediaan tenaga kerja sehingga mereka lebih terfokus kepada mencari pekerjaan selepas lulus sekolah atas dari pada melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan??? Dan finally adalah terbentuknya generasi instan yang memiliki pola pikir sekolah untuk mendapatkan pekerjaan yng diinginkan.

Lebih jauh menyoroti pendidikan di negeri ini yang semakin mahal, akankah ada kesempatan bagi pelajar yang tidak mampu untuk tetap mengecap manisnya masa sekolah. Sedangkan kita lihat sendiri bahwa pendidikan yang seyogyanya merupakan tugas utama pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa kini perlahan beralih kepada pihak swasta. Dan sekolah negeri dengan biaya murah hanya menjadi impian bagi pelajar yang tidak mampu karena harus bersaing untuk dapat kursi dengan pelajar yang lainnya yang memiliki tingkat kompetensi tinggi karena didukung oleh fasilitas yang lengkap. Terlebih bagi pelajar dari daerah yang memiliki semangat belajar yang tinggi namun terkendala oleh mahalnya biaya.
Langkah dari Gubernur Sumsel menggratiskan pendidikan sampai tingkat SLTA perlu diambil contoh bagi pemda Provinsi yang lain dalam mendongkrak tingkat IPSDM. Sebagai salah satu negeri yang kaya akan hasil alam Provinsi Kepri sudah selayaknya mengikuti langkah dari Gubernur Sumsel dengan menggratiskan pendidikan sampai tingkat SLTA. Dengan kebijakan yang terpusat kepada pembangunan dunia pendidikan maka Kepri sebagai jendela Indonesia akan mampu melahirkan generasi Raja Ali Haji masa kini dan memiliki sumber daya manusia yang memiliki tingkat kompetensi yang tinggi.

0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda