nahasssss

Minggu yang mengenaskan....
Sabtu, 23.05
17.15 Cabut dari kantor langsung ke Panbill beli kopi. Stock kopi di laci meja dah ludess. Ambil Nescafe original, rasanya agak asli kopi walaw dah nyampur ama creamer. Lumayan untuk nemanin disibuknya jam pagi dan ngusir ngantuk disiang hari. Abis tu ke ICBIC beli capuccino dibungkus. Lagi ngantuk berat neh abisnya malemnya tidur kurang. Gak enak juga ya kalo capuccino dibungkus. Selain panasnya membakar bibir dan lidah rasanya juga gak beraturan. Damn. Mo dibuang sayang, jadilah ngopi sambil naek motor (jangan ditiru kajadian ini) ke Mega mall.

19.55 Ngecek film di xx1 siapa tau ada film baru. Akhirnya dengan sukses milih film Night at Musium di studio 1 untuk menemani menghabiskan malem minggu. Langsung masuk dan Wakakakakakak. Lucu abis filmnya. Coba ada kejadian kayak gini disalah satu museum Indonesia pasti pengunjung musium lebih banyak daripada pengunjung mall. Kebahagiaan adalah kita melakukan pekerjaan yang kita senangi. Salah satu filosofi yang Q dapat dari film ini.

21.30 Abis nonton ketemu ma Bang Hengki, Alumni kampus dan radio trus ngajak dateng ke Kampus ada pertemuan alumni besoknya. Gak bisa dateng, lagi duty till night. Tancap ke Tanjung Uma bezuk anak-anak BPAPdari Jogja, Babel dan Sulut. Ternyata lagi pada evaluasi pas Q dateng jadi cuman dengerin komen mereka n Ade yang jawab. Abis tu ngantar mereka pulang ke homestay masing-masing. Pas ngantar Nency tiba didepan rumah saking asiknya ngobrol diatas motor tak sadar Q belokin motor trus karena tanahnya lembut abis hujan motor oleh. Badan Q oleng ke samping dan ternyata nency juga ngikut oleng. jadi qt b2 ditimpa motor. Sotoyyyyy. aQ gak papa, tapi nency lecet dikit dan kayaknya shock gitu. Mudah-mudahan cepat sembuh dan bisa nari lenso lagi.

Minggu, 24.05
13.00 Lengan terasa ngilu trus kayaknya ada bekas benjolan didalam daging. Seingat q cuman lutut ja yang terasa waktu jatuh semalam walo lumayan bikin kaki kaku kalo jalan. Makin lama lengan makin linu aja. Harus operasi ringan dengan urut nih kalo dah sampe rumah.

Sungguh minggu yang mengenaskan.


Dari judulnya mungkin cewek atau wanita mikir," Kalo bedanya wanita dan cewek, apa yach? Tenaaang, disini tentang pria dan cowok dulu yach, pasti menyusul nanti . Ini juga kayaknya berguna buat wanita atau cewek, jadi bisa membedakan mana pria dan mana cowok.
Inilah perbedaan mendasar antara seorang PRIA dan COWOK :
P : Tahu jelas lima tahun lagi ia mau jadi apa.
C : Tidak jelas lima menit lagi ia mau berbuat apa.
P : Jago membuat wanita merasa tenang.
C : Jago membuat cewek merasa senang.
P : Bacaannya Jhon Grisham, mainannya golf, tontonannya CNN.
C : Bacaannya Harry Potter, mainannya bilyar, tontonannya MTV.
P : Sebelum umur 30 sudah banyak uang.
C : Sebelum umur 30 sudah banyak dosa.
P : Seimbang antara penghasilan dan pemasukan.
C : Seimbang antara hutang dan pembayaran minimum.
P : Mendukung emansipasi wanita, tapi tetap membayari bon makan wanita.
C : Mendukung emansipasi wanita dengan membiarkan wanita bayar sendiri.
P : Punya akuntan, penjahit dan dokter langganan.
C : Punya salon, kafe dan bengkel langganan.
P : Meminta Anda nimbrung ngobrol kalau mamanya menelepon.
C : Pura-pura Anda tidak bersamanya jika mamanya menelepon.
P : Putus dengan pasangannya sambil berjabatan tangan dan mengakui sulitnya menjembatani perbedaan antar mereka berdua, diiringi ucapan, "Kita tetap bisa berteman selamanya."
C : Putus dengan pasangannya sambil kabur dari rumah, merokok berbatang-batang, plus ucapan, "Jangan undang aku ke pernikahanmu nanti!"
P : Mencintai wanita 10 % pada pertemuan awal dan meningkat terus.
C : Mencintai wanita 100 % pada pertemuan awal dan menurun terus.
P : Berpikir dewasa seperti orang usia 40 tahun saat berusia 17 tahun.
C : Berpikir kekanakan seperti orang usia 17 tahun saat berusia 40 tahun.
P : Bisa menang hanya dengan otak dalam konflik.
C : Cuma bisa ngamuk, adu mulut, n adu otot kalo konflik.
P : Mikirnya "Aku masih kurang pengetahuan, harus belajar lebih banyak".
C : Mikirnya "Aku yang terhebat di muka bumi, siapapun aku hadapin !!!".
P : Otak no 1, digabungin otot kalo kepaksa.
C : Otot no 1, ditambah otak, itupun kalo punya.Kayaknya sich gw setengah Pria, setengah Cowok , gimana dengan anda?

Sumber : http://hanyainfo.blogspot.com

Tanjungpinang

Lagi browsing ketemu gambar Tanjung pinang dan Pantai trikora yang eksostis.

Tanjung Pinang dilihat dari laut


Monumen lambang Kota



Jalan Merdeka


Ini nih Monumen Raja Ali Haji di Tepi Laut. Sekarang Patungnya sudah tidak ada lagi. Yang tertinggal monumen tanpa patungnya saja.




Tanjung Pinang Waktu Malam. Tuh Masjid Raya Tanjung Pinang.





Trikora dengan pasir putihnya yang memikat. hmmmh kapan yah guling-guling lagi diatas lembutnya pasir trikora.


Masjid Penyengat, salah satu peninggalan sejarah yang masih berdiri kokoh dan menjadi saksi kemegahan kerajaan Melayu Riau

Pagi hari habis lari pagi paling enak menyantap mie lendir di jalan Bintan. mmmmmmmhhh. yummyy

Lagi browsing di halaman google, ketemu gambar kampung halaman. Tambelan. Sudah lama Tak pernah pulang ke sana. Sejak Aq mulai sibuk dengan aktifitas kerja dan kuliah. Yah Dulu sekali. Sekitar tahun 2001-2003 an aq masih sempat pulang ke Tambelan. Itupun pas moment Lebaran Idul Fitri n dapet cuti tahunan.

Sejak taon 2004 aQ mulai kuliah di Unrika n aktifitas q bertambah dari kerja-rumah jadi kerja-kuliah-organisasi-rumah. Walau sekarang kuliah q sudah kelar dan aq sekarang konsentrasi untyuk kerja tapi waktu untuk liburan ataw cuti sepertinya tidak memungkinkan aq untuk menuntaskan kerinduanku ini. Namun terkadang tidak jarang terpikir oleh q untuk pulang ke Tambelan merayakan Lebaran bersama keluarga dan handai tolan lain. Tetapi semua berusaha kuredam dan aq berusaha mensugesti diri bahwa suatu saat aq pasti bisa pulang ke sana dan berkumpul bersama sanak saudara.

Banyak perubahan yang telah terjadi dengan kampung halaman q rupanya. Lihatlah Kantor Lurah yang ada dikampung q. Dulunya hanya bangunan semi permanen yang merupakan warisan masa lalu dan masih sangat sederhana sekarang sudah mentereng. Kadang aq berpikir apakah dengan modernisasi yang terjadi apakah masyarakat Tambelan ikut modern atau termodernisasi oleh perkembangan zaman???





Dan inilah wajah kampung halaman yang mampu mengoyak kerinduanku tuk kembali ke pangkuannya dan merasakan rengkuhan hangatnya. Mengajak aq menelusuri masa kecil yang penuh dengan kecerian khas anak-anak yang hilang seiring dengan perkembangan zaman. permainan canang, gasing, guli, getah pantai, pangkak buah karet, belon, lempar kaleng, hilang dari permainan anak-anak berganti dengan play station, internet. Luasnya tanah leluhur tempat bermain dan bergaul dengan sahabat dan kawan telah hilang dan anak-anak telah terkungkung dalam ruang permainan sempit.Ketenangan dilautnya yang menghanyutkan dan pantainya yang selalu tersenyum menanti ombak laut cina selatan mengantarkan penyu-penyu bertelur di perutnya. Hmmhhh. Destinasi yang telah hilang dalam perjalanan hidupku. (photo dari robbypatria.blogspot.com)
Gunung Kota dan Gunung Bini gagah menjaga Negeri Timbalan Riau
Batu Lepuk di lihat dari tanah seberang

Pulau Nangka yang eksotis



Senja di Tambelan


Damainya kampung halaman q

bad mood

Ada-ada saja masalah yang bikin mood jadi naik turun. gak yang sepele seperti ketelan duri pas makan pecel lele ataw keselek pas minum kopi n yang gede karena digosipin pacaran ama puteri Indonesia ataw dilabrak ma gadis paling cantik dikampus gara-gara nolak ungkapan cintanya dia. Hahhhh.

Semua itu akan memberi dampak yang tak terkirakan pada psikologis seseorang yang mengalaminya. Seperti ketika ketelan duri pas makan pecel lele akan memberikan dampak shock atau trauma yang mendalam pada qt sehingga berhenti makan pecel lele 2 menit, menelan nasi putih yang dipadatin trus minum air putih dan akhirnya makan pecel lele lagi. (sotoy... ini mah kelaperan). Kalau pas digosipin pacaran ama Puteri Indonesia akan memberikan dampak psikologis yang berbeda lagi. Pertama-tama lo bakalan terdiam. shock.merenung. Dan tiba-tiba teriak kayak orang gila karena ternyata lo yang masih keturunan teori charles darwin dipacarin ama puteri Indonesia. Sampe sekampus tau kalo lo ternyata ganteng juga. halah!!

Tapi kali ini masalah yang aQ hadapi sebenernya adalah masalah yang sepele banget tapi memberikan dampak sebesar jam gadang pada hari ini. Sesuatu yang berhubungan dengan mood. Ceritanya, pas aQ lagi buka file di kompie. Abis aq idupin tuh kompie langsung nyari file yang mo q kerjain dan tralala trilili. File yang simpan semalam (kemaren maksudnya) dah berubah jenis jadi file yang pertama x aq simpan untuk bulan mei. oemji. aQ kalap nyari pena, kertas, mata q dibuletin membentuk bola dunia dipasang di muka q sambil otak q muter nyari kemana gerangan kesalahan q. Dan ternyata file yang aQ liat isinya gak berubah sama sekali. Tetap seperti file yang pertama kali aq simpan.

Jadi kemana perginya semua kerjaan yang aq kerjain semalam??? Belum selesai rasa penasaran q tiba-tiba buaian pulau kapuk menyerang. Beberapa kali mulut q mangap mengeluarkan gas yang mematikan yang telah menewaskan seekor nyamuk lalu kutangkap. (lebai....) Tambah parah aja hari ini, udah filenya error, gajian ditunda gak tau kapan eh mata dan mulut ini tak juga bisa diajak kompromi. Jadilah aq ngulang lagi kerjaan semalam sambil mulut mangap mingkem dan mata merem melek (????) menahan kantuk. Usut punya usut ternyata temen aq salah setting perintah. Seharusnya perintahnya sudah di acces denied (disuruh berenti untuk dibuat) tapi tetap dibuat. Alhasil file yang g update jadi hilang. Sotoyyyy........

eniwei dapet mesej dari Erik, si bocor halus dari faktekelek (fakultas teknik elektro) dulu. Kayaknya sudah lama udah ga pernah bacrit ma dia. Apa kabarnya yaaa. Hallooooo. erik, how are you in the side world.


Akhirnya aq harus say good bye untuk 2100 q yang lama. bukannya g suka lagi tapi emang kondisi kesehatannya udah g bisa disembuhin lagi. Bayangin aja kalo aQ nerima telpon ataw nelpon selalu harus di cas. kalo g di cas bakalan death tuh batere. Belum lagi key pad nya itu loh yang bikin jari-jari q kapalan mencetnya. Lamaaaa banget keluar huruf/ angkanya. Huhhh pengennya main puzzle 2100 aja waktu itu tapi gimana aq bisa mobile.

Sebenernya tuh hp dah nemanin aq selama lebih kurang 4 taon. Semenjak aq kerja di Muka Kuning n beli hp ya 2100 itu. banyak sudah kenangan yang kualami sama 1200 q. dari yang suram, seram sampe yang gila. Banyak sudah jasanya terhadap perubahan hari-hari q.





Tapi aq harus merelakan perpisahan ini. aQ juga harus mencari ganti 2100 q dengan yang lebih canggih. walaupun bukan yang terbaru dan tercanggih, tapi minimal bisa menyimpan sms ma kontak nomor yang lebih dari 2100 dan punya kelebihan lainnya. Mau tak mau 2100 q harus dilembiru (dilempar beli baru).hik..hik...hik..hik.sruuuut.

Sebenernya aq mo beli blackberry. solanya Topan bilang ada yang mo jual Blackberry harganya dua jutaan n dia nawarin ke aQ. aQ langsung iya n nanya info dari dia, eh ternyata g jadi. Lagi ada something error. Padahal aq niat banget mo beli. Harus searching merek laen deeeh. Blackberry tinggal harapan.


Huhhh. aQ akhirnya milih Nokia 6300 untuk menemani q melakukan aktifitas sehari-hari. dan ternyata 6300 gak kalah stylish juga dengan yang lainnya. Aq milih Nokia karena :
1. Nokia emang tahan banting dibanding produk laen yang aQ kenal. Buktinya 2100 q walaw sering jatuh bangun dari saku bajuku dengan mulus di toilet tetep ja berfungsi walau agak tulalit gara-gara gegar otak.
2. aQ orangnya teledor banget untuk urusan menjaga kemulusan barang elektronik. Jadi harus cari yang g manja dan bisa diajak ajojing ( ??? )

Pilihan q jatuh sama item. Modelnya elegan dan maskulin (daripada aq milih warna pink???). Jadilah kini hari-hari q ditemani oleh 6300. N welcome to my life friend.










Lagi ngerapiin file di flashdisk ehhh ketemu photo-photo waktu LK 2 di Lhokseumawe. Nah ini gambar waktu Qt jalan-jalan di Banda Aceh.


Di depan Rumah adat Aceh
Di depan monumen Dan Zipur, daerah pemukiman tentara yang di sapu bersih oleh tsunami.
Pantai Lam Puuk (???) dekat monumen Dan Zipur

Di Kheurkhouf ama Windi n Husni Kamil

Husni, Ridwan, Windi, Zie, aQ masih di kheurkehouf juga

Latar belakang pesawat yang disumbangkan oleh rakyat aceh untuk Indonesia. Sebuah kisah heroik yang patut dikenang sepanjang sejarah. Pada g tau kan kalo waktu itu Qt belum mandi semua. wkwkwkwk

Narsis dikit g papa dee walo belon mandi tp teuteup semangat di photo. abis gipoh seeeh (gila photo)


Cape jjs islamteng dulu. Sate khas aceh ma Kopi yang kental banget. Hmmmh. Yummmmy.



Bulan Mei adalah bulan pendidikan. Bulan dimana ada peringatan Hari Pendidikan Nasional secara seremonial. Penulis teringat kembali masa-masa disekolah ketika HarDikNas tiba, ada seremonial yang secara tradisi dilakukan. Entah sekarang masih ada atau tidak. Walaupun sebenarnya kita tidak butuh seremonial belaka, tetapi pengimplementasian UUD 1945 tentang mencerdaskan kehidupan bangsa sangat penting digegas sebagai program pemerintah yang diselaraskan dengan kebijakan daerah yang terfokus pada pembangunan dunia pendidikan.

Lihatlah iklan pendidikan. Salah satu iklan yang mengetengahkan keutamaan sekolah kejuruan bahkan mengatakan secara lugas bahwa sekolah kejuruan mencetak lulusan siap pakai. Bukankah ini berarti bahwa lulusan sekolah kejuruan memang diadakan untuk ketersediaan tenaga kerja sehingga mereka lebih terfokus kepada mencari pekerjaan selepas lulus sekolah atas dari pada melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan??? Dan finally adalah terbentuknya generasi instan yang memiliki pola pikir sekolah untuk mendapatkan pekerjaan yng diinginkan.

Lebih jauh menyoroti pendidikan di negeri ini yang semakin mahal, akankah ada kesempatan bagi pelajar yang tidak mampu untuk tetap mengecap manisnya masa sekolah. Sedangkan kita lihat sendiri bahwa pendidikan yang seyogyanya merupakan tugas utama pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa kini perlahan beralih kepada pihak swasta. Dan sekolah negeri dengan biaya murah hanya menjadi impian bagi pelajar yang tidak mampu karena harus bersaing untuk dapat kursi dengan pelajar yang lainnya yang memiliki tingkat kompetensi tinggi karena didukung oleh fasilitas yang lengkap. Terlebih bagi pelajar dari daerah yang memiliki semangat belajar yang tinggi namun terkendala oleh mahalnya biaya.
Langkah dari Gubernur Sumsel menggratiskan pendidikan sampai tingkat SLTA perlu diambil contoh bagi pemda Provinsi yang lain dalam mendongkrak tingkat IPSDM. Sebagai salah satu negeri yang kaya akan hasil alam Provinsi Kepri sudah selayaknya mengikuti langkah dari Gubernur Sumsel dengan menggratiskan pendidikan sampai tingkat SLTA. Dengan kebijakan yang terpusat kepada pembangunan dunia pendidikan maka Kepri sebagai jendela Indonesia akan mampu melahirkan generasi Raja Ali Haji masa kini dan memiliki sumber daya manusia yang memiliki tingkat kompetensi yang tinggi.

Menonton Film Jameela dan Sang Presiden seakan melihat kenyataan bangsaku yang tercinta. Dengan apiknya Ratna Sarumpaet merangkai cerita mengenai kriminalitas yang tak pernah bisa diberantas di Indonesia. PERDAGANGAN PEREMPUAN atau bahasa kerennya TRAFICKING. Bahkan ketika para aktifis wanita yang bernaung didalam organisasi yang mempunyai nama yang mengindonesia turun langsung menangani korban traficking tak jua mampu menghapus traficking dari daftar kejahatan manusia.


Kisah bermula ketika Seorang perempuan bernama Jamila (Atiqah Hasiholan) tiba-tiba menjadi headline di semua pemberitaan nasional. Ia mengaku membunuh seorang pejabat tinggi negeri dan menolak mengajukan pengampunan hukuman mati dari Presiden.
Jamila dimasukkan dalam penjara yang dipimpin oleh seorang sipir perempuan yang sangat ditakuti, Ibu Ria (Christine Hakim). Di penjara inilah cerita Jamila bergulir, membuka sebuah luka bernama perdagangan manusia yang dialami oleh Jamila dan jutaan anak di Indonesia. Selama ini Jamila mencari adiknya yang terjerat dalam sindikat prostitusi anak, yang akhirnya mengantar Jamila ke penjara
Persidangan Jamila menjadi panas dan semakin kontroversial dengan kemunculan kepala golongan fanatik (Fauzi Badilah) yang mati-matian menentang pengampunan dari Presiden. Konflik di dalam penjara dengan Ibu Ria makin meruncing, sementara tekanan dari luar juga menjadi tidak tertahankan. Jamila semakin terpuruk, hukuman matinya semakin dekat.

Cerita yang sangat dalam dan memberikan sebuah kenyataan yang dialami oleh anak-anak perempuan Indonesia yang terjebak dalam sindikat perdagangan anak dan wanita serta disinyalir ada beking dari oknum aparat.

Ada beberapa scene yang saya lihat menarik untuk didiskusikan dan diambil makna dari film ini yakni

1. Jamila kecil yang sudah dipaksa untuk menjadi dewasa karena keadaan sehingga memiliki tingkat kematangan berpikir dan kritis dalam menjalani hidup. Terlihat ketika dia masih ingin sekolah setelah dijual oleh bapaknya kepada seorang mucikari.

2. Adegan yang menampilkan Susi menyelamatkan Jamila dari kasarnya perlakuan aparat yang merazia tempat mangkal perempuan marjinal ketika dia sampai disana setelah melarikan diri dari rumah ibu angkatnya dan ketika Susi menghalangi mucikarinya agar tidak menyuruh Jamila menjadi seperti dirinya. Dalam hal ini perasaan sayang dan peduli yang biasanya dibangga-banggakan oleh kalangan tertentu tidak pernah luntur walau dia hanya seorang perempuan marjinal.

3. Demonstrasi yang dilakukan oleh kalangan tertentu dalam film atau mungkin didunia nyata merupakan sebuah pesanan dari someone yang menginginkan sebuah opini yang dapat diputarbalikkan. Mereka melakukan demo yang esensinya terkadang tidak menyentuh kepada persoalan lapisan masyarakat bawah yang berpikir bagaimana supaya besok ada sepiring nasi untuk anak dan istrinya. Seandainya para demonstran berpikir bahwa lebih baik bertindak dan berbuat untuk masyarakat daripada berteriak dijalanan dan membuat hancur fasilitas pemerintah yang dibangun dari uang rakyat.

4. Seandainya orang kaya mau mengeluarkan hartanya untuk membina masyarakat miskin disekitarnya daripada menumpuk harta dan membangun rumah yang mewah. Seandainya pengusaha muslim mampu memberikan keuntungannya untuk solusi memutuskan lingkaran setan kemiskinan sehingga rakyat miskin disekitar lingkungan Universitas atau Sekolah Tinggi Islam bisa mandiri.

5. Seandainya negara bertindak lebih tanggap dan arif terhadap persoalan yang berhubungan dengan keamanan dan kesejahteraan rakyat dan tidak hanya berbunyi atau bertindak ketika diluar masalah masyarakat. Keterwakilan sikap pada keengganan dan kebisuan sang presiden menemui Jamila dan berbicara persoalan Jamila. Memang benar yang dikatakan oleh susi 'hari gene mana ada presiden mau menemui pelacur'. Hmmmmh sebuah personifikasi yang sangat dalem banget.

6. At last ternyata perdagangan manusia terutama perempuan adalah permasalahan umum yang terjadi di negara ini. tidak hanya di Batam, Jawa Barat atau di Kalimantan, Papua tetapi ada disetiap titik kota negeri ini walaupun secara sembunyi-sembunyi. Bagaimana memutuskan lingkaran setan perdagangan perempuan ini? Langkah kongkrit adalah setiap petinggi daerah harus memiliki kekuasan untuk mengatur kesejahteraan dan keamanan daerahnya dan hubungan ke pusat bersifat koordinasi dan disebuah situasi tertentu yang menyangkut penyimpangan kekuasaan pemerintah pusat langsung bisa memberi perintah. Intinya adalah otonomi yang memiliki keterikatan dengan rentang kendali dan rentang birokrasi yang dipersingkat. Langkah lain yang tak kalah pentingnya adalah penegakan disiplin ditingkat pemelihara payung hukum negeri ini. Seandainya saja aparat hukum bersih dan berjalan sesuai sumpah prajurit yang sejalan dengan pengamalan iman maka tidak ada lagi yang mencari tambahan uang yang tak jelas seperti yang dilakukan oleh oknum aparat yang tidak bertanggung jawab.

7. Sebuah prolog yang sangat menarik didalam fil adalah "tak ada perempuan yang mau terlahir sebagai pelacur" membuat kita seharusnya menyadari bahwa mereka adalah sama seperti kita. Hanya nasib dan pekerjaan yang membedakan. Seandainya kita mau merangkul mereka dan membimbing mereka untuk kembali ke jalan Allah bukannya mencerca mereka serta menjauhi mereka. Mereka tidak bisa sebersih yang kita inginkan tetapi kita tidak lebih bersih daripada mereka. Asli yang ini bukan bermaksud membela perempuan marjinal tetapi adalah sebuah perenungan yang mungkin bisa dibagi.


* Thanks for Vanie yang telah mengenalkan istilah perempuan marjinal untuk menggantikan istilah psk.


8 Pemuda luar biasa yang merubah dunia


1. Larry Page dan Sergey Brin
Menemukan Google pada tahun 1998 ketika mereka baru berusia 24 tahun. Mulai di dalam garasi yang menjadi “kantor” pertama mereka, dua orang ini mengilhami ribuan anak muda untuk mencari uang online. Larry dan Sergey kemudian menciptakan perusahaan senilai satu multi milyar dollar yang mengguncangkan Internet.

2. Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg, mahasiswa universitas Harvard yang menemukan Facebook sebagai satu platform jaringan sosial bagi remaja di perguruan tinggi ketika dia baru berusia 19 tahun. Facebook kini merupakan situs web jaringan sosial terbesar kedua setelah MySpace. Facebook terus tumbuh hari demi hari, dengan jutaan pengguna baru yang terus mendaftar setiap bulan!
Steve Chen dan Chad Hurley
Para pencipta dari situs web “berbagi video online”, YouTube. Mereka mendirikan YouTube pada 2005 ketika Chad berusia 28 tahun dan Steve 27 tahun. YouTube kemudian diakuisisi oleh Google dengan nilai $1.65 milyar.

3. Jerry Yang dan David Filo
Di tahun 1995 kedua orang ini menemukan Yahoo!, mesin pencari yang merupakan saingan terdekat Google. Jerry berusia 26 tahun dan David Filo 28 tahun ketika mereka menciptakan Yahoo! Kedua orang ini sekarang mungkin lagi hangat-hangatnya dibicarakan orang-orang, setelah Microsoft meluncurkan tawaran senilai US$44.6 milyar untuk mengambil alih Yahoo!

4. Matt Mullenweg
Matt Mullenweg baru berusia 19 tahun ketika ia menciptakan platform blogging yang kini dipakai dimana-mana. Ia mendirikan platform blogging WordPress pada tahun 2005, dan sejak itu blogosphere pun mulai berevolusi. Orang-orang mulai berpindah dari MovableType dan platform lainnya ke WordPress, karena platform baru ini memang mudah dipakai dan selalu diperbaharui dan terus meningkat.

5. Tom Anderson
Menciptakan jaringan sosial #1 di dunia dengan lebih dari 100 juta pengguna, Tom Anderson mendirikan MySpace di tahun 2004 ketika ia baru berusia 23 tahun. Dia mungkin tidak sekaya Mark Zuckerberg, tapi ia tercatat sebagai pendiri dari jaringan sosial yang dipakai paling luas di Internet.

6. Blake Ross
Pada tahun 2003, Blake Ross mendirikan Mozilla ketika dia baru berusia 19 tahun. Sejak itu, Mozilla tumbuh sangat pesat, menggoda pengguna Internet untuk memakai penjelajah Firefox Mozilla mereka sendiri, yang terbukti memang lebih mudah dioperasikan dibandingkan kebanyakan aplikasi penjelajah web lainnya.

7. Pierre Omidyar
Pada tahun 1995 ketika ia baru berusia 28 tahun, Pierre Omidyar mendirikan eBay, lelangan online sedunia. Sejak itu, banyak orang-orang menghargai penemuannya, sehingga mendorong eBay menjadi platform dunia. (www.unik77.blogspot.com)

Hari ni Qt ngadain seleksi peserta untuk dikirim dalam Jambore Pemuda Indonesia & Bakti Pemuda Antar Provinsi tahun 2009. pertama-tama Qt sempet khawatir gitu g ketemu kandidat yang keren. But show must go on right? Qt lanjutin aja seleksinya. Temen2 dari Pertukaran Pemuda antar Provinsi (PPAP) atau yang sejak taon 2007 berubah menjadi Bakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP) dari angkatan 2005, 200, 2007 and 2008 pada ngumpul untuk nyeleksi peserta baru.

Angkatan 2005 ada Nasrul (mantan ketua rombongan Kepri), diangkatan 2006 ada Rio (lagi nunggu buah hati nongol didunia), Faisal (Cik gu, boleh tanya AAC?), Tono (Wakil Ketua PPMI DPC Kota Batam). Trus angkatan 2007 ada aQ yang paling cakep (narsis banget lu), Lilis (Purna teladan nih......), dari angkatan 2008 (aQ g terlalu hapal namanya, secara aQ taon kemaren g ikut nyeleksi) ada Firman (Raja sehari di JPI), Sudirman, Ardi, Lili, Riani (kapan nih diskusi tentang pergerakan mahasiswa Islam di Batam??) Henny (benernya sih purna 2007 but ngikut lage taon 2008). Sayang ya purna yang lainnya pada g dateng. Biasanya karena kerjaan ato lainnya.

Kegiatan ini nih untuk menjaring pemuda yang memiliki kompetensi dibidang Seni budaya, Wawasan, n keterampilan. Khusus Qt dari Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) DPC Kota Batam, untuk seni budayanya Qt ngambil Budaya Melayu. Pemuda-pemuda yang lulus seleksi nantinya akan mengikuti kegiatan Jambore Pemuda Indonesia (JPI) di Bengkulu dan BPAP. Nah kali ini Kepri kebagian daerah Yokyakarta, Sulawesi Utara ama Bangka Belitung. Gila g man. Tempatnya keren abiss.

Jam 10.30 Qt mulai pembukaan. Ternyata g ada persiapan yang matang untuk pembukaan, waktu mau kata sambutan Ketua PPMI DPC Kota Batam aQ disuruh maju. Ngasi kata sambutan. Secara aQ g siap sama sekali but g ada yang mau maju ditambah lirikan temen2 ke arah aQ. Ya sutrah aku maju juga walaupun nervous banget. Akhirnya pembukaan berjalan lancar. Pak Jefridin selaku Ketua Kanpora membuka acara mendampingi pemateri dari Dinas Perhubungan, Forum Alumni ESQ, Pemko Batam dan Dinas Pariwisata.

Waktu wawancara aQ kebagian point wawasan umum & daerah b2 ama Riani. Sementara Rio kebagian point seni budaya melayu n the last Faisal di point Keterampilan. aQ sempet ngerasa lucu dengan beberapa peserta yang memang asli batam but nggak ngerti tentang Batam. AQ minta persepsi mereka tentang Batam dalam 5 kata aja jawabnya sepanjang jalan kenangan. Apa separah itu ya wawasan mereka tentang daerahnya?? Hmm.., Perjalanan masih panjang untuk sesuatu yang lebih baik.

Dari 13 orang akhirnya terpilih tujuh orang yang akan mewakili Batam untuk masuk kedalam rombongan Kepri. Strategi kebalik, dipilih 4 perempuan dan 3 laki-laki. Nama-nama yang muncul adalah Cristopan (dasar lo pan, masih sempet aja tp), Dani (bisa seni silat), Yoga (kalem... biasalah anak pramuka), Fitriani (smart banget !!!), Raja (ni anak polos banget tampilannya), Ruzanti (narinya gemulai eui), Dristia (lirikan matanya waktu baca puisi. ugh!!!). Kayak pemilihan Duta Wisata aja kriteria yang Qt tetapin yaitu smart, bisa menampilkan budaya melayu en tentu aja baby face (yang terakhir ni permintaan kak Bintang).

Akhirnya angkatan 2009 siap untuk dipermak sisi intelektual dan seni budayanya. Hufhh... selesai juga seleksinya. Walaupun capek but dari wajah temen-temen terpancar kepuasan. Bravo PPMI
Pemuda maju
olahraga jaya
Siapa kita.........
Indonesia

Adu Gaya Pria Abad 21

Tak hanya kaum hawa yang memiliki barometer pilihan gaya, tapi kaum adam pun memilikinya. Di abad 21 ini juga dikenal berbagai tipe pria saat ini. Selera dan karakter yang berbeda membuat masing tipe atau style memiliki penganut sendiri-sendiri. Nah, tipe apa saja yang menjadi tren pada abad ke-21 ini?Di abad 21 ini dikenal empat macam tipe pria dengan dandanan yang berbeda. Keunggulan yang dijadikan barometer memang berbeda sehingga cara pandangnyapun berbeda. Di mulai dari orang yang sangat memperhatikan penampilan sampai pada sosok yang terlihat apa adanya.Berikut tipe-tipe pria masa kini seperti ulasan majalah Mainly.
1. Tipe Uberseksual
Pria dengan tipe ini lebih mengedapankan keunggulan kualitas dan integritas dirinya. Mereka lebih memandang inteligensi menjadi daya tarik yang dimilikinya. Uber sendiri berasal dari kata Jerman yang berarti “di atas segalanya”. Pria tipe ini tidak terlalu peduli dengan penampilannnya bahkan terkesan apa adanya. Pria tipe ini akan selalu mencari hal baru terkait dengan wawasannya serta akan lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Untuk mengetahui ciri-ciri pria dengan tipe ini sangat sulit karena hanya dapat diketahui apabila kita berbicara langsung dengannya. Hal yang paling mudah diketahui dari tipe pria ini adalah dari semangat bekerja dan keterbukaannya. Dan artis mancanegara yang dijadikan ikon kelas uberseksual adalah Leonardo di Caprio.

2. Tipe Metroseksual
Berbicara mengenai tipe pria metroseksual tentu tak akan ada habisnya. Tipe ini telah menjadi tren paling banyak dianut oleh para kaum adam di belahan dunia manapun. Istilah metroseksual dipopulerkan oleh seorang jurnalis Inggris Mark Simpson. Pria metroseksual menempatkan penampilan diri sebagai hal terpenting bagi mereka. Penampilan luar menjadi prioritas bagi pria tipe ini. Mulai dari busana, model rambut hingga aksesori pendukung lainnya menjadi pertimbangan kaum ini bila beraktivitas. Pria tipe ini akan selalu terobsesi terhadap segala sesuatu. Fashion terbaru, gaya rambut terbaru, dan semua yang serba baru akan menjadi santapan tipe pria yang satu ini. Menandai pria model ini juga relatif lebih mudah, yakni kebiasaan mereka yang secara rutin ke salon perawatan. Untuk tokoh yang menjadi ikon tipe perlente ini tak lain adalah sang bintang lapangan hijau David Beckham.

3. Tipe Teknoseksual
Pria tipe ini lebih mengedepankan teknologi yang dimilikinya supaya tidak gaptek. Pria yang bertipe teknoseksual biasanya selalu terobsesi untuk memiliki tekhnologi terbaru. Namun tipe pria ini juga memperhatikan penampilannya meskipun tidak separah pria metroseksual. Tipe pria ini biasanya dapat dilihat dari gayanya yang selalu menenteng gadget dalam aktivitasnya. Memiliki dan kemampuan mengoperasikan teknologi terbaru di antara pria yang lain tentu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi kaum teknoseksual. Bahkan tipe pria ini terkesan sangat egois dan ingin merasa lebih dari yang lainnya khususnya teknologi terbaru. Ikon pria tipe ini adalah Lahm Linkin Park.

4. Tipe Retroseksual
Sesuai dengan kata retro yang berarti masa dulu tentu tidak sulit untuk mendefinisikan tipe pria yang termasuk tipe ini. Berkiblat pada kesederhanaan bahkan terkesan “jadul” menjadi style pilihan bagi tipe pria ini. Tipe pria model ini yang paling mudah dikenali dibanding tipe-tipe yang lain. Dari busananya tipe pria model retroseksual terkesan tidak neko-neko atau apa adanya. Pria model ini biasanya tidak terlalu memperhatikan penampilan tapi mengedepankan kenyamanan bahkan terkesan sederhana. Bahkan dari tipe retroseksual juga terdapat golongan yang terlalu ekstrim. Model gaya elvis atau model klasiknya naif telah menjadi tren baru pula. Kemeja ketat dengan celana cutbray telah menjadi tren beberapa waktu lalu. Artis mancanegara yang menjadi ikon retroseksual saat ini adalah Ben Afleck.

Nah, melihat tipe-tipe pria yang ada, tentu masing-masing penganutnya akan menonjolkan kelebihan mereka masing-masing.

Sekilas Kota Batam

Sumber www.wikipedia.org

Batam sebagai tuan rumah untuk kegiatan Bakti Pemuda Antar Provinsi tahun 2009 memiliki ekses yang berdampak pada promosi sebagai kota MICE. Untuk kegiatan ini Batam akan dikunjungi oleh duta dari 3 provinsi mitra yang akan tinggal selama satu bulan. berbagai kegiatan akan dilaksanakan oleh duta-duta provinsi ini. mulai dari kegiatan seni, olahraga, kunjungan wisata, anjangsana ke unsur Muspida Batam serta kegiatan kepemudaan lainnya. Kegiatan tersebut laksanakan oleh Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) DPC Kota Batam.

Untuk lebih memasyarakatkan Batam sebagai Kota Tujuan BPAP tahun 2009, berikut saya kutip dari situs wikipedia. semoga bermanfaat.

Kota Batam adalah salah satu kota di Provinsi Kepulauan Riau. Kota Batam merupakan sebuah pulau yang terletak sangat strategis karena terletak di jalur pelayaran internasional. Kota ini juga begitu dekat dengan Negara Singapura dan Malaysia. Kota Batam merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970-an awal kota ini hanya dihuni sekitar 6.000 penduduk, namun kini telah berpenduduk 713.960 jiwa.

Sejarah
Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an sebagai basis logistik minyak bumi di Pulau Sambu. Pada dekade 1970-an, dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-nya Indonesia, maka sesuai Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973, Pulau Batam ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung oleh Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan Badan Otorita Batam(BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam Seiring pesatnya perkembangan Pulau Batam, pada dekade 1980-an, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah kecamatan Batam yang merupakan bagian dari kabupaten Kepulauan Riau, ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan serta mendudukung pembangunan yang dilakukan Otorita Batam. Di era Reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang nomor 53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah otonomi yaitu Pemerintah Kota Batam untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan dengan mengikutsertakan Badan Otorita Batam

Geografis
Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini memiliki luas wilayah daratan seluas 715 km² atau sekitar 115% dari wilayah Singapura, sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.570.35 km². Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 bderajat celsius. Kota ini memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang subur.
Batas-batas Kota Batam:
Sebelah utara berbatasan dengan Singapura dan Malaysia
Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Daik-Lingga
Sebelah timur berbatasan dengan Pulau Bintan
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten karimun

Suku Bangsa
Masyarakat Kota Batam merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari beragam suku dan golongan. Beberapa suku yang dominan adalah suku Melayu, Minang, Batak, Makassar, Jawa, Flores, Tionghoa dan lain-lain. Dengan berpayungkan budaya melayu dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, Kota Batam menjadi kondusif dalam menggerakan kegiatan ekonomi, sosial politik serta budaya dalam masyarakat. Hingga tahun 2006, Batam telah berpenduduk lebih dari 700.000 jiwa dan memiliki laju pertumbuhan penduduk yang cenderung stabil. Dalam kurun waktu tahun 2001 hingga tahun 2005 memiliki angka pertumbuhan penduduk rata-rata 6 persen pertahun.

Agama
Islam adalah agama mayoritas di Kota Batam. Mesjid Raya Batam yang terletak di tengah kota, berdekatan dengan alun-alun, kantor walikota dan kantor DPRD menjadi simbol masyarakat Batam yang agamis. Agama Kristen dan Katholik juga banyak dianut oleh masyarakat Batam, terutama yang berasal dari suku Batak dan Flores. Agama Budha kebanyakan dianut oleh warga Tionghoa. Batam memiliki Vihara yang konon terbesar di Asia Tenggara, yaitu Vihara Duta Maitreya.

Bahasa
Bahasa Indonesia(melayu) digunakan sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang berasal dari daerah lain, seperti bahasa Minang, bahasa Batak, bahasa Jawa, bahasa Makassar, dan juga bahasa Tionghoa. Hal demikian terjadi karena Batam adalah tempat berbagai suku bangsa bertemu

Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional menjadikan wilayah ini andalan bagi pemacu pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun bagi Provinsi Kepulauan Riau. Beragam sektor penggerak ekonomi meliputi sektor komunikasi, sektor listrik, air dan gas, sektor perbankan, sektor industri dan alih kapal, sektor perdagangan dan jasa merupakan nadi perekonomian kota batam yang tidak hanya merupakan konsumsi masyarakat Batam dan Indonesia tetapi juga merupakan komoditi ekspor untuk negara lain. Keberadaan kegiatan perekonomian di Kota ini juga dalam rangka meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kota Batam sebagai pelaksana pembangunan Kota Batam bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat daerah Kota Batam serta keikutsertaan Badan Otorita Batam dalam meneruskan pembangunan, memiliki komitmen dalam memajukan pertumbuhan investasi dan ekonomi Kota Batam, hal ini dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman ketiga instansi tersebut, yang kemudian diharapkan terciptanya pembangunan Kota Batam yang berkesinambungan. Batam, bersama dengan Bintan dan Karimun kini telah berstatus sebagai Kawasan Ekonomi Khusus(KEK). Dengan ini diharapkan dapat meningkatkan investasi di Batam yang pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintahan
Walikota
Dalam mewujudkan demokratisasi dan kelangsungan penyelenggaraan pemerintahan di kota Batam, pada bulan Januari 2006 yang lalu, diselenggarakan pemilihan walikota dan wakil walikota Batam. Melalui proses yang tertib dan aman, maka terpilih dan ditetapkannya Drs. H. Ahmad Dahlan dan Ir. Ria Saptarika sebagai Walikota dan Wakil Walikota Batam periode 2006-2011.
Pembagian Wilayah
Kota Batam terdiri dari dua belas kecamatan, yaitu:
Kecamatan Batam Kota
Kecamatan Nongsa
Kecamatan Bengkong
Kecamatan Batu Ampar
Kecamatan Sekupang
Kecamatan Belakang Padang
Kecamatan Bulang
Kecamatan Sagulung
Kecamatan Galang
Kecamatan Lubuk Baja
Kecamatan Sungai Beduk

Pendidikan
Kota Batam memiliki banyak sekolah negeri dan swasta mulai dari tingkat SD hingga SMA. Perguruan Tinggi Negeri di Batam adalah Universitas Maritim Raja Ali Haji(UMRAH). Selain itu terdapat banyak perguruan tinggi swasta seperti Universitas Internasional Batam(UIB), Universitas Batam(Uniba), STIE Ibnu Sina, STT Bentara Persada, Universitas Riau Kepulauan (Unrika) dll.

Akses ke Batam
Akses menuju Kota Batam dapat ditempuh melalui jalur udara dan laut. Melalui jalur udara, Batam dapat dicapai melalui Bandara Internasional Hang Nadim yang melayani rute penerbangan langsung dari banyak kota di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Padang dll. Batam juga memiliki empat pelabuhan ferry internasional yang menghubungkannya dengan Singapura dan Malaysia
Pariwisata
Jembatan Barelang yang menghubungkan pulau Batam dan pulau Rempang, serta pulau Galang
Kota Batam sebagai kota pariwisata, menyajikan aneka bentuk sarana wisata yaitu wisata laut dan pantai, wisata seni dan budaya, wisata belanja, wisata ekonomi dan konferensi, serta wisata kemanusiaan. Didukung oleh tersedianya fasilitas hotel dan resort dengan standar berkelas internasional serta aneka peristiwa yang disusun dalam Kalender Kegiatan Kepariwisataan Kota Batam sehingga diharapkan dapat menjamin kenyamanan dan kepuasan wisatawan domestik maupun mancanegara dalam berkunjung ke Kota Batam.

Tempat-tempat wisata di Batam:
Jembatan Barelang (Ikon Kota Batam)
Bekas kamp pengungsi Vietnam di pulau Galang
Pantai Nongsa
Pantai Melur
Pantai Sekilak
Pantai Marina City
Tanjung Pinggir (terdapat patung Dewi Kwan-Im raksasa)
Berbagai resort berstandar internasional yang menyediakan fasilitas hotel, golf dll.

Tempat-tempat wisata Belanja:
Komplek Nagoya
Komplek Jodoh
Mega Mall
Nagoya Hill Mall
Batam City Square(BCS) Mall
Diamond City(DC) Mall
Lucky Plaza (Pusat penjualan HP)
Mymart (Pusat penjualan Komputer)
Dll.

Kampung Tua :
Kampung Bagan
Tanjung Riau
Tanjung Uma
Belakang padang
Nongsa

BPAP 2007

Tak terasa dah setahun lebih kegiatan Bakti Pemuda Antar Provinsi tahun 2007 tlah berlalu. Terlalu banyak Kenangan manis yang tak bisa kulupakan.

Eis, Ayu, Jay gimana dengan kabarmu xan??? Lampung sai masih kayo rayo??? Kalaulah bisa kan kuarungi laut karimata dengan Lancang Kuning untuk meminangkan Hang Tuah. Masihkah aku akan dapat bertemu dengan orang Sebatin dan Pepadun yang telah membuat hidupku berwarna??

Gambang suling masih mengalun lembut di telinga Q diiringi dengan lagu cublak-cublak suweng kala aQ ingat Wintan, ahong dan teman-temana dari Jateng. Ahong, masih takut ama kucing g???? Mas Agus, pujaanne wiss merid tuh, kasi selamat dunk.

Hazlan, anci (aQ suntuk nih g ada yang bisa aQ latahin)
Neni, selamat yaa atas kelahiran anaknya yang pertama....... ingat g ama yang di Malut??

Duhhhhhhh........
Tarau I miss U..... aQ kangen ama Gohu, Popeda n dabudabi....

7 Keajaiban Dunia Kuno

1. Colossus Rodos
Colossus Rodos adalah patung Helios, yang terletak di pulau Rodos, Yunani, dibuat oleh Chares dari Lindos antara 292 dan 280 SM. Patung ini dianggap sebagai 7 keajaiban dunia kuno. Sebelum kehancurannya, patung ini berdiri lebih dari 30 meter, membuatnya sebagai patung tertinggi dalam dunia kuna. Colossus Rodos memiliki tinggi yang hampir sama dengan Patung Liberty.


2. Taman Gantung Babilonia
Taman Gantung Babilonia adalah salah satu di antara tujuh keajaiban dunia kuno. Taman ini dibangun oleh Nebukadnezar II sekitar tahun 600 SM sebagai hadiah untuk istrinya, Amyitis. Lokasi taman ini sekarang berada di negara Irak.

3. Mausoleum Maussollos
Mausoleum Maussollos atau Mausoleum Halicarnassus, adalah makam yang dibangun antara 353 dan 350 SM di Halicarnassus (Bodrum, Turki kini) untuk Mausolus, satrap kekaisaran Persia dan Artemisia II dari Caria, istrinya. Struktur ini didesain oleh arsitek Yunani, Satyrus dan Pythius.[1][2] Mausoleum ini memiliki tinggi sekitar 45 meter.


4. Mercusuar Iskandariah
Mercusuar Iskandariah atau Pharos Alexandria (dari bahasa Yunani o Φάρος της Αλεξάνδρειας) adalah sebuah mercusuar yang dibangun pada abad ke-3 SM di pulau Pharos berdekatan dengan kota Iskandariah kuna, Mesir Kuno. Ketinggiannya diperkirakan melebihi 115 meter dan merupakan antara struktur tertinggi ciptaan manusia selama beratus-ratus tahun. Antipater dari Sidon telah menyenaraikannya dalam senarai Tujuh Keajaiban Dunianya.


5. Piramida Agung Giza
Piramida Agung Giza adalah piramida tertua dan terbesar dari tiga piramida yang ada di Nekropolis Giza dan merupakan satu-satunya bangunan yang masih menjadi bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia. Dipercaya bahwa piramida ini dibangun sebagai makam untuk firaun dinasti keempat Mesir, Khufu (Χεωψ, Cheops) dan dibangun selama lebih dari 20 tahun dan diperkirakan berlangsung pada sekitar tahun 2560 SM.[1] . Piramida ini terkadang disebut sebagai Piramida Khufu


6. Patung Zeus
Patung Zeus di Olympia adalah salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Patung ini dibuat oleh skulptor terkenal, Phidias (abad ke-5 SM) kira-kira tahun 432 SM di Olympia, Yunani. Patung yang terduduk, yang memiliki tinggi sekitar 12 meter, mengisi seluruh Kuil Zeus yang dibangun sebagai rumah patung ini. Penyebab kehancuran patung ini hingga kini masih diperdebatkan.


7. Kuil Artemis
Kuil Artemis adalah kuil Yunani yang didirikan untuk Artemis, sekitar 550 SM di Efesus dibawah dinasti Achaemenid dari kekaisaran Persia. Kuil ini merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno. Kini, kuil ini telah hancur.

Suatu hari Tuhan tersenyum puas melihat sebuah planet yang baru saja diciptakan-Nya.Malaikat pun bertanya, "Apa yang baru saja Engkau ciptakan, Tuhan?""Lihatlah, Aku baru saja menciptakan sebuah planet biru yang bernama Bumi,"kata Tuhan sambil menambahkan beberapa awan di atas daerah hutan hujan Amazon.Tuhan melanjutkan, "Ini akan menjadi planet yang luar biasa dari yang pernah Aku ciptakan. Di planet baru ini, segalanya akan terjadi secara seimbang".

Lalu Tuhan menjelaskan kepada malaikat tentang Benua Eropa.Di Eropa sebelah utara, Tuhan menciptakan tanah yang penuh peluang dan menyenangkan seperti Inggris, Skotlandia dan Perancis.Tetapi di daerah itu, Tuhan juga menciptakan hawa dingin yang menusuk tulang.

Di Eropa bagian selatan, Tuhan menciptakan masyarakat yang agak miskin,seperti Spanyol dan Partugal, tetapi banyak sinar m atahari dan hangat serta pemandangan eksotis di Selat Gibraltar.

Lalu malaikat menunjuk sebuah kepulauan sambil berseru, "Lalu daerah apakah itu Tuhan?""O, itu," kata Tuhan, "itu Indonesia. Negara yang sangat kaya dan sangat cantik di planet bumi. Ada jutaan flora dan fauna yang telah Akuciptakan di sana. Ada jutaan ikan segar di laut yang siap panen.Banyak sinar matahari dan hujan.

Penduduknya Ku ciptakan ramah tamah,suka menolong dan berkebudayaan yang beraneka warna. Mereka pekerja keras,siap hidup sederhana dan bersahaja serta mencintai seni."Dengan terheran-heran, malaikat pun protes, "Lho, katanya tadi setiap negara akan diciptakan dengan keseimbangan. Kok Indonesia baik-baik semua.Lalu dimana letak keseimbangannya?"Tuhan pun menjawab dalam bahasa Inggris, "Wait, until you see the idiots I put in the government."

TANPA JUDUL

ketika bibir tak mampu mengucap
hanya zikir mampu terucap
ketika mata tak mampu menatap
hanya nurani yang mampu melihat
ketika raga tak mampu bergerak
hanya jiwa yang mampu mengantarkan ke haribaan-NYA

Ketika cinta sudah diujung lidah
ketika asa sudah di ubun-ubun kepala
ketika bahagia dan sengara
hanya dibatasi oleh halusnya halimun
hatiku telah terikat oleh elegannya cintamu
dan tulusnya hatimu
mampu meruntuhkan kristal hati
yang kubangun dalam kesendirian

Bismillah
selamat datang cinta

PERANG SI PADANG


Cerita di bawah ini adalah kisah nyata yang disampaikan oleh Bapak Zulkarnain Kahar. Beliau sekarang bekerja sebagai staff penting di Exxon Mobile, perusahaan minyak terbesar di dunia saat ini. Sungguh takdir Allah itu tiada bisa kita tebak dan perkirakan sebelumnya. Berikut kisah Pak Zul sebagaimana yang beliau sampaikan di milis Rantaunet.
===============================================

“…Man must be equipped with the capacity to listen to and obey the ten thousand demands in the ten thousand situations with which life is confronting him.” (1975, p. 120), Viktor Frankl’s theory

Dalam perjalan hidup ini kita sering mengatakan, “Pasti ada hikmah di balik setiap kejadian. Kebanyakan kita tidak sadar bahwa ungkapan tersebut tidak sekedar untuk diucapkan, tetapi mengandung pengertian yang penting dalam kehidupan sehari-hari .
Di pinggiran danau yang tercipta dari kaldera runtuhan yang terbentuk dari letusan besar jauh sebelum terjadinya super vulcano Toba yang menjadi ukuran besarnya letusan gunung berapi di dunia ini. Tanggal 15 September 1958 lahirlah seorang anak laki-laki diiringi siraman mitraliur oleh Tentara Nasional Indonesia dari puncak embun pagi. Cincin yang melekat di jari Pamanku terpaksa lepas untuk membayar jasa Bu bidan yang membantu kelahiranku. Kemenakan pertama dan cucu pertama di rumah kami disambut gembira. Setelah melepas cincinnya sang paman kembali lari ke hutan. Itulah sekeping cerita nenekku. Suasana kacau akibat pemberontakan PRRI yang gagal ini tanpa kusadari menjadikan aku seorang single fighter dalam perang yang lain yang bernama kehidupan. PRRI boleh kalah karena salah memilih perang, but I don’t.
Di sebuah sekolah dasar perguruan Tjahaya milik masyarakat Tionghua di Meral Tanjung Balai Karimun aku mulai membaca dan berhitung dan berlanjut di Sekolah Dasar Negeri di sebuah kota tambang bouksit Kijang di pulau Bintan. SMP pun selesai disini terus di SMA Negeri Tanjung Pinang dan menempuh garis finish di Bagan Siapi-api Riau.
Masa kanak-kanak ku kuhabiskan di Meral. Aku dari kecil dibesarkan dalam pangkuan nenekku karena ayah dan ibuku bekerja. Nenek adalah orang yang paling berkesan di dalam hidupku. Ketegasan, kasih sayangnya, cerita rutinnya menemani hari-hari ku mengenal dunia. Nenek ku namanya Nuraini orang di kampung memanggilnya uncu Ani ada pula yang memanggilnya uwaik anduang. Ayah nenek adalah seorang Mentri Candu di Medan sampai saat ini aku pun tidak tahu apa tugas Mentri Candu zaman Belanda itu. Nenek punya satu adik laki-laki dan tak pernah pulang ke kampung. Aku memanggilnya Abo Kutar. Sampai akhir hayatnya di dihabiskannya di Medan. Lorong -lorong di Simpang Limun, Gang Aman , Sukaramai Jalan Bakti. Nenek hafal luar kepala.
Kalau ada kesempatan pulang kampung nenek selalu membawaku ke tempat sanak saudara dan mengenalkan-ku pada mereka. Biasanya akan berakhir dengan kunjungan ke tanah perkuburan keluarga kami. Di sini nenek akan bercerita banyak seperti Dosen Sejarah. Ini pusaro Nenek Betawi, ini pusaro Nenek Aceh, Ini pusaro Abo Medan dan itu rantaunyo ka Sidempuan, dan lain-lain. Masing-masing orang dikenal dengan kemana dia merantau. Ternyata keluarga besarku adalah keturunan keluarga perantau sejak jaman Belanda. Ada yang pulang dihari tua dan banyak pula yang tak pernah mau pulang sampai akhir hayatnya.
Sepanjang pengetahuan-ku hanya satu Abo yang pulang dihari tuanya, Abo Jala namanya. Nenek-ku sangat mengormati beliau walaupun beliau bukan abang kandung beliau tetapi ibunya Abo Jala bersadara dengan ibunya Nenek. Rasa persaudaraan di antara generasi nenek sangat kuat. Ada lagi adik nenek saudara ibu, namanya Nenek Kasimah. Beliaupun sangat dekat juga denganku sampai akhir hayatnya aku juga yang mengendongya memasuki liang-lahat saat aku masih bekerja di Lhokseumawe Aceh. Beliau meninggal di Medan di rumah anak perempuannya. Mazda Capella merahku kupacu dari Lhokseumawe menuju Medan saat dikabari bahwa beliau meninggal pada tahun 1998.
Kami adalah dari keturunan suku Melayu. Nenek hanya punya satu anak perempuan yaitu ibuku dan satu anak laki laki pamanku. Aku memanggilnya Adang. Ibuku punya dua anak laki-laki, aku dan adiku. Dan kami adalah the last melayu on board dari keturunan nenekku. Kebesaran suku Melayu dari garis keturunan nenek berhenti di sini.
Nenek hidup mewah di Medan pada saat anak-anak. Sayang ayahnya keburu meninggal pada saat dia beranjak remaja. Kemudian beliau menikah dengan seorang Jaksa, setelah punya dua anak yang masih kecil-kecil Ibu dan Paman, suami beliau meninggal. Inilah awalnya nenek bersahabat dengan penderitaan panjang.
Awal tahun 1970, Ibuku dipindah tugas kan ke Kijang Tanjung Pinang, Ibu berangkat duluan ke Kijang sedangkan aku belakangan menuggu teman sesama kerja Ibu mengambilkan gaji Ibu dan nanti aku yang akan membawa ke Kijang sekalian menuggu surat pindah dari sekolahku keluar. Nenek kemudian kembali ke kampung. Tanpa nenek yang mengawasi hari-hariku menjadi liar.
Di Kijang kami tinggal di bekas gudang Cina, daerah dekat pelabuhan. Daerah tersebut terkenal dengan nama Barek Motor. Di sebelah rumah ada Kantor Jaksa dan pak Kaksa bujangan juga tinggal dan berkantor disana. Saya sering jadi kenek Pak Jaksa tersebut dan selalu dikasih duit. Pak Jaksa inilah jadi penyelamat saya karena Ibu tak pernah memberi uang jajan . Dan bukan itu saja, Pak jaksa juga punya kekuasaan hebat. Dia bisa ngambil mercon dan mainan di toko Cina tanpa bayar dan langsung dikasihkan saya. Kalau lebaran tiba, kantor yang merangkap sebagai rumah pak Jaksa penuh kue dan minuman pemberian para warga Tionghua, donatur setia beliau.
Ibu seorang karyawan rendahan. Uang gaji beliau walau sudah berhemat, masih tak cukup dimakan untuk satu bulan. Saya sudah masuk SMP Negeri Kijang, saya coba mengirim surat kepada Presiden Soeharto untuk minta bantuan beasiswa. Tak berapa lama saya mendapat balasan dengan stempel Kabinet Pembangunan yang berisi tentang penjelasan beasiswa dan tata cara mendapatkannya. Kepala sekolah justru memanggil saya dan marah besar karena saya begitu lancang. Ditambah lagi dengan perkataan sekolah malas mau minta beasiswa pula. Sebenarnya saat kelas satu SMP saya sudah goyah, melihat kondisi ibu yang diserang penyakit Psoriasis. Gajinya yang sedikit yang tidak cukup dimakan satu bulan harus membeli obat pula. Pulang sekolah saya selalu memetik daun ubi di kebun orang untuk ditumis dan memetik cabe rawit di kebun sekolah dulu. Karena inilah saya mencoba menulis surat pada Presiden. Penyakit Psoriasis yang menyerang ibu ini adalah penyakit yang berhubungan dengan gen sampai saat ini belum ada obatnya. Obatnya mahal dan tidak pula bisa menyembuhkan, hanya mengurangi saja. Bila obat habis kembali bertambah parah, sekujur tubuh terkelupas. Penyakit ini juga menyerang saya sejak tahun 2000. Tapi bedanya dengan ibu yang PNS, saya bekerja di Perusahaan minyak terbesar di dunia. Medical treatmentnya cukup baik.
Setelah lulus SMP tahun 1973, saya melanjutkan ke SMA Tanjung Pinang yang berjarak 30 km dari Kijang. Kami anak kelas satu masuk siang. Dari Kijang ke Pinang kami naik bis persis seperti metro mini (mereka memanggilnya uspen) yang disediakan oleh PT Aneka Tambang Bouksit buat anak anak karyawan mereka. Saya adalah penumpang gelap. Kalau uspen penuh muka anak-anak kuli tambang yang keren-keren tersebut mulai kelihatan tak bersahabat karena saya penumpang haram atau ilegal. Karena tak pernah bayar uang sekolah, masuk sekolah pun mulai tak jelas. Pada saat tiba waktu membawa rapor pulang saya kebingungan, gimana caranya uang sekolah belum dibayar, gimana bisa dapat rapor? Dalam kepanikan inilah saya mencuri blanko rapor kosong di sekolah dan mengisi sendiri nilai nilainya, memalsukan tanda tangan guru dan mencuri stempel sekolah. Kwartal pertama, kedua dan ketiga selamat pada saat kenaikan karena buru-buru cap stempel terbalik capnya di raport saya.
Inilah awal bencana. Ibu langsung membawa raport menghadap kepala sekolah, dan ibu pula yang bersikeras memaksa pak kepala sekolah untuk melaporkanku ke kantor polisi. “Rule must be put in place”, yang salah harus dapat hukuman. Kalau tidak, anak saya tidak pernah belajar. Hasilnya saya masuk lokap 21 hari di sel tahanan polisi Tanjung Pinang. Untunglah kasus ini tak berlanjut ke pengadilan. Polisi setangah hati meneruskan perkara ke pangadilan gara-gara penyalahgunaan stempel sekolah. Sebenarnya selama ditahan di kantor polisi saya tidak digabung dengan tahanan dewasa lainnya. Saya menempati kamar sebelahnya yang sebenarnya diperuntukan untuk wanita. Walau pintu sel tidak pernah di kunci, saya tak bisa keluar karena harus melewati pos jaga didepan.
Padahal kalau stempel saya tidak terbalik dan ibu dapat saya kibuli, rencana jangka panjang saya adalah pulang kampung tinggal bersama nenek dan akan bersekolah di Maninjau. Surat pindah sudah saya siapkan lengkap dengan tujuannya SMA Maninjau.
1975, karena tak bisa lagi sekolah di SMA Tanjung pinang, tak ada pilihan lagi selain Pulang kampung ke tempat nenek. Karena sudah bulan April, satu kwartal sudah berlalu saya tak bisa diterima di SMA Maninjau. Kalau sudah berjalan satu kwartal, saya baru mau mulai lagi sekolah. Terpaksalah pergi ke Lubuk Basung diantar Nenek. Mungkin karena kasihan Kepala sekolah SMA Filial Lubuk Basung langsung menerima saya. Beliau menulis remarks dirapor saya “Tidak ada Nilai karena sakit sakitan”. Sungguh bijaksana bapak itu. Kalau beliau maju jadi caleg pasti akan saya pilih dia. Di Lubuk Basung ini saya habiskan tahun 1975. Bila tiba hari sabtu saya jalan kaki ke Maninjau untuk pulang ke tempat nenek mengambil bekal untuk satu minggu kedepan. Perjalanan ini biasanya saya tempuh selama lima jam. Air yang mengalir di sepanjang jalan dari Antokan ke bawah terasa nikmat sekali mengalir di tengorokan saya.
Di Lubuk basung ini untuk cari uang tambahan, saya bekerja sebagai kuli panggul menurunkan karung-karung berisi jengkol yang berdatangan dari perdesaan sekitar dari truk dan gerobak. Ini biasaya saya lakukan sesudah magrib. Belajar, yang satu ini hanya di sekolah saja. Begitu keluar dari sekolah otak saya hanya berfikir “bagaimana mengisi perut”.
Setelah naik ke kelas dua IPS, walaupun sebenarnya saya tak bego-bego amat di pelajaran aljabar, kimia dan fisika tapi karena blank di kwartal pertama, banyak merah di kwartal ke dua dan biru semua di kwartal berikutnya. Sekolah rupanya mau cari selamat dengan menaikan saya ke II IPS walau tidak satupun angka merah di rapor saya. Saya pindah ke SMA Negeri Maninjau setelah di legalisasi oleh SMA Filial Lubuk Basung.
Masa-masa indah di Maninjau saya jalani dengan nikmatnya rokok SOOR, yang dibeli dari upah panggul menurunkan barang dari pedati bang Ujang. Waktu pulang kampung tahun 2006 setelah dua puluh tahun tak pernah mudik sejak tahun 1986 membawa nenek ke Jakarta, saya jumpai sang pemilik pedati dan bertanya “Mana pedatinya bang?”. “Kini ndak laku padati lai, lah banyak oto”, katanya dengan senyum yang hambar. Di Maninjau ini pula saya jadi petani bertanam kacang tanah. Setiap malam harus dijaga sampai bertunas menghindari gangguan babi. Pada saat menulis ini, terbayang oleh saya saat memanen hasil panen bersama Nenek. Kami harus berlomba dengan kera-kera yang juga berpesta. Kami mencabut didepan, kera-kera itu mencabut di belakang kami. Sedih, tertawa, marah bersatu jadi kenangan indah.
Maninjau pada masa itu terkenal dengan cengkeh. Kalau pada musim cengkeh kantong saya tebal dengan rupiah. Apakah dari hasil mencuri cengkeh saudara atau dari upah memanjat cengkeh yang tak pernah jujur, selalu saja ada yang digelapkan. Dunsanak saya itu tahu apa yang saya lakukan tapi beliau pura pura tidak tahu. Kata-kata seperti “inyo kan urang rantau ma lo kapandai inyo mamanjek”. Dalam hati saya, “jangan under estimate bang!”. Kenangan kampung bagiku jauh berbeda dengan kawan-kawan Minang lain. Di Maninjau aku tinggal di pasar Maninjau. Tempat segala macam tingkah-polah pareman (preman). Kalau aku ke Payakumbuh ke tempat Bako, juga di pasar dekat terminal bus. Nunang namanya. Segala macam tinggkah polah orang pasar yang hidup di kepalaku.
Kehidupan manis di Maninjau ini berakhir dengan sebuah berita yang disampaikan oleh pak guru SMA Maninjau, ada telpon dari Rumah Sakit Umum Bukit Tinggi. “Ayah saya sakit keras “. Dari cara pak guru menyampaikan berita, saya bisa menebak Ayah sudah tiada. Setelah mengemasi buku-buku pelajaran, saya pulang dan memberitahu nenek, saya mau RSU Bukit Tinggi. Ayah sudah meninggal. Entah dari mana nenek meminjam uang lalu dia memberi saya ongkos. Berangkatlah saya ke Bukit Tinggi dan langsung ke Rumah Sakit Umum. Di sana saya temui adik saya sedang termenung. Dia saat itu baru kelas satu SMP. Kami hanya dua bersaudara, laki-laki pula. Dia juga berjuang sendiri mencari garis tangannya dan tidak kalah kerasnya dari saya karena Ibu hanya mampu menyekolahkan kami berdua sampai SLTA. Itupun sudah kami syukuri sepanjang hayat kami berdua. Kini adikku satu-satunya itu berhasil pula berkarya di sebuah Bank terbesar di Indonesia dan bergelar Master pula. Kini Ibu mondar mandir, kalau bosan di rumah adikku, beliau ke rumahku. Kadang-kadang beliau mengomel, “coba kalau punya anak perempuan, Aku pasti betah dengannya.” Kami berdua selalu berkata, “Tuhan itu lebih tahu apa yang terbaik buat Ibu.”
Menurut adikku, ayah sudah jatuh sakit saat saya pulang kampung. Saya tak diberitahu mungkin beliau masih menyimpan kemarahan akan keamburadulan saya. Celana yang menyapu jalan sepatu hak tinggiku membuat gigi beliau selalu sakit. Setelah sakitnya semakin parah, ia minta pulang ke kampungnya di Nunang Payakumbuh. Agar ada yang menemaninya ikutlah adik dengannya pulang kampung ke Payakumbuh. Sementara Ibu dipindahkan oleh kantornya ke Bagansiapi siapi dari Kijang.
Setelah ayah meninggal, kami berdua berangkat ke Bagansiapi-api dan tinggallah kami bertiga bersama ibu. Pertengahan tahun 1976, saya masuk di SMA Negeri Bagan Siapi-api. Di sini saya sangat menikmati lari pagi sambil ngambilin buah-buahan seperti apel, jeruk dan lain-lain yang ada di atas meja sembahyang orang-orang Cina yang diletakkan di depan rumah mereka. Di depan rumah kontrakan kami di bagan ini tinggal seorang Jaksa. Beliau sangat hobi main catur. Beranda di depan rumahnya selalu ramai dengan anak-anak muda yang diajaknya main catur. Hampir semua dibuatnya tumbang. Setelah beberapa kali mendekat akhirnya saya dapat kesempatan bermain dengan beliau. Sebenarnya beliau tidak pintar-pintar amat. Saya tak butuh waktu lama untuk menghajarnya tapi tidak saya lakukan. Bahkan sering saya beritahu “awas pak, Kuda itu atau Menteri itu bakal melayang” atau saya bilang “jangan buru buru pak lihat dulu itu terbuka”, dan sebagainya. Cara saya ini membuat kami kalau main selalu lama dan hampir semua permainan saya biarkan dia yang menang. Gara-gara main catur begini, perkawanan kami semakin akrab. Saya sering dibawa keluar makan dan dia bilang kalau mau nonton di bioskop dia bisa masukan saya gratis kapan saja saya mau. Jadilah setiap malam saya minta memonya untuk nonton gratis dan kemudian saya jual.
Suatu hari pak Jaksa mengajak saya ke rumah seorang Toke Cina. Entah apa yang dia bicarakan di dalam, manalah saya tahu. Karena lama menunggu di ruang tamu sang Toke cina saya lihat ada gitar merek Kapok, lalu saya ambil dan mainkan pelan pelan. Pada saat pak Jaksa keluar, dia lihat saya main gitar. Lalu dia bilang “kau bisa main gitar”. Dia lalu melirik ke Cina pemilik rumah sambil berkata “Untuk dia saja gitar itu ya?”. Saya hanya melihat sang pemilik menganggukan kepala dan jadilah gitar itu hak milik saya yang akhirnya saya jual juga karena uang lebih menarik dari barang saat itu. Hebat sekali pak Jaksa kita dalam hati saya.
Persahabatan saya dengan pak Jaksa ini bukanlah persahabatan saling menguntungkan karena saya yang paling banyak diuntungkan. Dapat pakai motor pak Jaksa dengan gratis, dll. Sampai suatu hari dia bilang “Kalau kau tamat SMA masuk hukum saja di UNRI nanti saya bantu saya kenal dengan banyak dosen-dosen di sana, Dekannya pun saya kenal”. Saya tambah binggung saja dengan pak Jaksa ini. Dia kerja di Bagan Siapi-Api tapi dia bisa memasukan saya di UNRI. Pertemanan ini berantakan karena saya menolak mengumpulkan teman-teman SMA saya untuk ikut kampanye pemilu di bawah bendera Partai Pemerintah waktu itu dan membagi-bagikan uang dan kaus gratis agar barisan kampanye jadi ramai katanya. Dia tahu semua anak SMA yang tukang nogkrong di pasar adalah konco-konco saya.
Sebenarnya saya tak ada urusan dengan partai tersebut dan uang lebih menarik dari idealisme, tapi dendam saya sama sang Presiden belum mau hilang karena menolak memberi saya beasiswa. Ini membuat saya tidak mau terlibat dan dilibatkan dalam pemilu, kalau sekarang lebih populer dengan golput. Sepanjang hidup saya baru satu kali saya nyoblos pemilu, tahun 2004. Aneh bin ajaib, saya memilih partai yang dulu saya benci. Alasan saya sederhana, Sang pendiri sudah tumbang sementara partai yang lain tak jelas juntrungannya.
Kenakalan saya waktu di SMA Bangan sudah kelewatan gara gara menikmati anggur vigor setiap jam istirahat, hampir saya dikeluarkan dari SMA Negeri Bagan siapi api. Sebenarnya ada banyak alasan kepala sekolah dan guru guru untuk mendepak saya keluar. Entah apa yang membuat mereka selalu saja memberikan warning warning dan warning lagi…
Hari ini saya bersyukur pak guru Nurdin yang orang minang itu dengan sabar memanggil saya dan menasehati saya berulang ulang “ zul, suatu hari nanti kau akan berterima kasih sama saya”. “Orang minang apalagi pindahan dari SMA Maninjau yang terkenal dengan alumninya yang melenggang masuk keperguruan tinggi negeri di Indonesia ini tak ada yang jadi bandit zul, semua pasti pintar pintar dan berkelakuan baik barangkali kau ini pengecualian”
Yup beliau benar hari ini saya berterima kasih yang sebesar besarnya buat walikelas saya Pak Guru Nurdin walaupun saya tidak mampu melenggang ke Universitas seperti ucapan beliau.
Main kartu selama liburan bulan puasa sudah biasa, kalau menang puasa terus, kalau kalah langsung buka. Trik menyelipkan beberapa katru disela kelingking adalah makanan saya kalau saya yang mengocok kartu selesailah uang dimeja saya makan. Lulus SMA juara umum pula mungkin para guru kami tidak mengkorelasikan kenakalan saya dengan nilai ujian. Padahal sehari sebelum ujian begadang sampai pagi bersama abang abang tukang becak. Mengikuti ujian hari pertama dengan mata terkantuk-kantuk. Tiga bulan sebelum ujian saya mendengar ada penerimaan pegawai baru di BNI 46 cabang Bagan Siapi Api.
Saya nekat memasukan lamaran dengan modal raport kelas tiga SMA. Sebulan kemudian ada dua puluh orang termasuk saya dipanggil untuk ikut test semua soal saya jawab. Dua hari setalah menerima Ijazah saya dapat panggilan untuk datang ke Kantor BNI. Saya hubungi semua kawan kawan alumni SMA yang ikut test dengan saya kecuali yang ada beberapa yang bukan orang Bagan. Sambil bertanya apa mereka dapat surat dari BNI. Semua kawan menjawab dapat tapi surat maaf anda belum berhasil. Karena masih anak SMA bloon saya tidak menyadari itu adalah wawancara dengan Pimpinan BNI hari itu adalah hari YES or NO. Karena yang datang untuk wawancara hanya ada dua orang saya dan seorang wanita yang tak pernah saya lihat di Bagan siapi api sebelumnya. Dengan menenteng Ijazah SMA yang masih baru dan wangi saya dipanggil masuk.
Setelah mereka meperkenalkan diri salah satu dari tiga orang tersebut bertanya “ Kok kamu berani memasukan lamaran padahal belum tentu kamu lulus”. Saya jawab dengan super yakin “Kalau saya tidak yakin saya lulus saya tidak melamar pak, ini dia Ijazah saya sambil menyodorkan ke hadapan beliau”. Dari atas kebawah berjejer angka delapan satu angka lima berwarna merah untuk bahasa arab angka enam olah raga. Saya jelaskan lima itu karena saya pindahan dari tiga SMA, di SMA pertama dan kedua kami belajar bahasa jerman di Bagan kelas tiga bahasa Arab habislah saya pak. Kalau olah raga dapat enam karena saya tidak suka senam pagi Indonesia itu dan tak pernah ikut, kok rasanya seperti waktu penjajahan jepang padahal kita sudah lama merdeka.
Akhir dari wanwancara saya disuruh menunggu dirumah. Kemudian saya katakan “Pak waktu saya hanya satu minggu, kalau lebih dari itu, saya anggap saya gagal”. Setelah satu minggu tak ada kabar berita saya berkata sama sama kawan kawan saya yang sedang bergembira akan melanjutkan kuliah dan bercerita tentang universitas, akademi dan lajutan berikutnya. Dengan suara keras dan lantang saya berkata ” I will beat this damned world my friend”, tidak ada yang tahu saya sebenarnya terpukul telak oleh kemiskinan karena tak punay biaya untuk melanjutkan kependidikan lebih tinggi.
30 tahun kemudian saya kembali ke bagan bersama anak anak dan melihat Bagan telah berubah , dari kota ikan jadi kota burung layang layang. Dari kecamatan jadi kabupaten. Dulu tak ada mobil, sekarang jalan-jalan sudah macet.
Lelaki itu harus berbuat sesuai dengan apa yang diucapkannya. Awal tahun 1978 setelah tak ada berita dari BNI dan waktu yang saya berikan terlewati walau belakangan hari saya menyesali kebodohan saya, yang mau kerja itu saya bukan pejabat BNI tapi nasi sudah jadi bubur..
Dengan menumpang kapal kayu pengangkut belacan dan ikan asin yang baunya minta ampun selama dua hari dua malam akhirnya saya memijakan kaki saya di pelabuhan tua sunda kelapa. Tanpa sepeserpun uang disaku yang ada hanya sebuah alamat di dalam kepala “Tanah Abang” aku pun sudah lupa kapan pertama kali mendengar nama Tanah abang ini, mungkin di film barangkali. Tak ada kawan dan saudara. Jalan kaki dari Sunda Kelapa ke Tanah Abang sambil bertanya pada setiap orang. Setiap langkah semakin mantap karena ternyata semua orang tahu Tanah Abang, dan rupanya ia benar benar ada. Yes, I am here, Tanah Abang. Saking kelelahan tertidurlah badan di Mesjid lantai atas tanah abang. Bangun-bangun adzan Magrib dan sepatu kesayangan pun lenyap, saat mencari cari sepatu yang hilang inilah bertemu dengan beberapa orang anak muda minang Buyung dan Syaf yang berjualan “Air Haus” istilah mereka waktu itu. Mereka pun mengajak sama sama mereka. Berjalanlah ke daerah bongkarandaerah kumuh, suara musik melengking yang terasa aneh ditelinga, belakangan saya tahu itu musik daerah jawa barat. Kamar kontrakan sempit yang sudah dihuni oleh 4 orang, Buyung, Asbar, Arifin, dan Syaf ditambah saya satu bertambahlah sumpeknya. Hanya ada satu lampu. Asbar kerja sama Rifin. Mereka Jualan kaos 3 sepuluh ribu, Buyung join sama si Syaf jualan air haus dan berencana mau buka sendiri.
Arifin berasal dari Tiku, buyung asbar dan Syaf berasal dari pariaman mereka berempat semua kelahiran Medan. Arifin sekarang sudah sukses dengan bisnis konveksinya. Asbar kembali ke Medan dan berjualan dari pajak ke pajak dalam kamus hidupku juga masuk kategory berhasil karena mampu mengirim anaknya ke univerwsitas. Aku pernah mengajaknya menikmati hotel Bintang lima Medan saat aku ada dapat training di Medan tahun 1998. setiap aku ke medan aku selalu mampir kerumahnya dan tak pernah tidak. Buyung tetap di Jakarta entah beribu kali pula bertukar profesi sampai terdampar berjualan di Glodok. Ia Juga dalam kamusku masuk kategory sukses karena sudah mampu memiliki rumah sendiri di Kalideres dan tiga Anaknya di pesantren ternama di Jawa Barat.Pada saat kami masih berputar di Tanah Abang kami selalu berkumpul bersama setiap jam 7:30 menjelaang makan malam. Kami sama sama makan diwarung milik orang bukit Tinggi di pinggiran Project tanah Abaang. Beliau memiliki anak gadis cantik yang selalu membantu. Arifin adalah yang adalah yang paling berduit diantara kami tapi dia tidak bisa menulis dan membaca tapi dia pula yang paling tekun dan serius tak banyak bicara bahkan cendrung pemalu. Dia tertarik dengan anak penjual nasi tersebut yang berinitial D. Mulailah ku olah sebuah surat perkenalan seolah olah datang dari si D untuk rifin dan dibacakan oleh Asbar. Kemudian si rifin memintaku membalas, balas membalas surat ini sebenarnya aku seorang yang menulis. Lebih dari tiga bulan kami makan gratis dibayarin rifin, dia pun yang terkenal sampilik mulai berbaik hati pada kami bertiga, sampai kami semua berpisah. Aneh bin ajaib mungkin kebesaran Tuhan lima tahun kemudian Si rifin resmi menyunting so D.sampai hari ini mereka adalah pasangan yang setia. Allah Akbar.
Suatu hari aku bersama si Saf mendorong gerobak haus . Kami mendorong gerobak ke Senayan karena katanya ada bola. Sampai di Senayan tak ada apa apa, karena itu malam minggu didoronglah gerobak menuju Taman Ria monas menyusuri Thamrin yang penuh dengan lampu dan gedung gedung bertingkat.
Sambil mendorong gerobak, saya tak henti hentinya melihat gedung gedung mewah itu yang dulu hanya di film-film sekarang jadi nyata di depan mata. Tak pernah terbayang oleh saya bahwa 20 tahun kemudian saya akan sering menginap disana. Hanya dua bulan saya ikut si Saf. Akhirnya karena terlalu sering jualan di Taman ria monas,s aya berkenalan dengan arek arek dan keluarlah saya dari grup minang. Jadilah saya anak monas yang akrab dengan Taman Ria dan Casino Cendrawasih yang terletak di dalam jakarta fair yang menghirup setiap rupiah yang saya punya. Malakin supir taksi setelah naikin penumpang adalah kerjaan rutin saya kalau untuk makan tinggal comot saja dari pada para pedagang kakilima yang bertebaran disekitar monas, terkadang saya minta duit mereka. Kok tega-teganya saya ,orang cari makan secara halal dikerjaain. Akhir dari semua ini harus saya bayar dengan kepala menerima 12 jaitan dan bukan itu saja saya pun tergeletak terserang typus hampir berlayarjauh. Sebelum berakhir th 78 saya keluar dari Jakarta.
Sepanjang tahun 1979 saya masih mengikuti alur kemanakah gerangan garis tangan akan membawa saya, Bali, Lombok, Sumbawa, Bima saya rambah dengan berbagai jenis pekerjaan saya lakukan untuk bertahan hidup. Mulai dari kuli bangunan, jualan bubur kacang hijau dengan gerobak berkeliling, jualan keliling antar pulau pulau kecil di sekitar NTB sampai pula ke labuhan bajo akhirnya kembali ke bali kerja di Swiss Restoran Bali dan berlanjut jadi guide. Tak puas sampai disini entah apa yang ada dikepalaku waktu itu tahun 1980 sepasang kaki ini membawaku ke Muaradua Sumatera Selatan, sebuah profesi baru sebagai Guru di SMP Cokroaminito pagi hari dan SMA Muhammadiah sore hari. 27 tahun kemudian, tahun 2007, saya kembali ke Muaradua ada tiga mantan murid saya jadi Camat, satu jadi kepala transmigrasi dan satu lagi bendahara pemda. Mereka pada datang menemui saya sambil bernostalgia akan masa masa lalu mereka.Berhenti disini sejenak memikirkan tentang kehidupan yang lalu. Semua ingatan akan masa lalu tak berarti apa apa, hanya sebagai perbincangan beberapa menit saja. Apa yang pernah saya pikir penting, atau yang benar-benar saya kejar, atau yang saya coba hindari, kini semuanya adalah bagian dari masa lalu. Apapun yang mengingatkan saya pada pikiran-pikiran dan perasaan ini, itu hanyalah kenangan.
Aku masih mencari, 1981 kembali ke Jakarta, Monas - Taman Ria dan sekitarnya, kembali tempat uang mudah dicari. Tujuannya hanya satu cari uang bikin passport dan terbanga juah jauh. Dengan menumpang Tampomas yang masih gagah kala itu awal tahun 1982, aku menuju Tanjung Pinang dan terus naik ferry ke negeri tuan Rafles. Cita cita baru ku ingin keliling dunia dengan cara jadi pelaut. Jadi pelaut tak bertahan lama berakhir dengan 20 hari masuk Sel di Muscat Oman.
Tuhan punya rencana lain yang aku tak pernah tahu. Inilah suara takdir “Bila tiba saatnya, kau akan keliling dunia lewat udara dengan Singapore Airline dan duduk di muka. Kursimu 1A First Class. Kata orang, the best Airline in the world”. yang dulu tak pernah sampai ke telingaku. Aku juga tidak pernah tahu 16 tahun kemudian aku melihat kembali jalan jalan yang dulu pernah kutapaki dari berbagai kamar Hotel 5 Bintang di Singapura ini. Terbayang kembali saat kehausan masuk toilet bayar 10 sen untuk melepas dahaga kalau orang ke toilet buang air, awak minum air.
Capek di Singapura tahun 1983 aku melangkah ke utara “ Kualalumpur”. Dengan berjualan kue Pau ringgitpun masuk ke kantongku. Hanya sementara saya menikmati manisnya uang malaysia, semua uang yang terkumpul saya kirimkan untuk Nenek saya di maninjau. Belakangan saya tahu dari cerita paman saya beliau sangat senang sekali dan langsung shopping ke Bukit Tinggi. Ini adalah yang pertama dan terakhir saya berbagi nikmat dengan almarhum nenek saya. Setelah itu saya masuk penjara pudu sembilan bulan karena berkelahi memecahkan kepala orang masih untung dia tidak mati, kalau mati berakhirlah hidup ini di tiang gantungan.
Dibalik setiap peristiwa ada pelajaran. Seakan berulang, kembali lagi disini saya tidak mendengar suara Takdir bahwa 16 tahun kemudian saya akan kembali lagi kemari sebagai turis dan melihat Penjara Pudu ini menjadi Museum. Disini di kamar no 42, saya pertama kali dalam hidup melihat para pencandu heroin tak bisa tidur bermalam malam yang belakangan saya tahu itu namanya sakau. Disini pula bertemu dengan kawan sewaktu SMP Kijang Untung dan M.Nuh. Ah, reuni kok di penjara pudu. M.Nuh masuk karena ilegal. Kawan Untung ditransfer dari klantan setelah menjalani hukuman perompakan 12 tahun dan menunggu dipulangkan ke Indonesia. Setelah sidang berkali kali kawan yang mengadu tidak pernah datang ke pengadilan akhirnya dengan berat hati pak hakim membebaskan saya. Karena saya memegang RedCard nya Malaysia , saya tidak dipulangkan ke Indonesia.
Akhirnya saya memutuskan kembali ke Singapura dan mencoba lagi peruntungan disini, kerja selama enam bulan dipabrik Beer Tiger dengan modal IC malaysia. Saat itu mudah mendapatkan work permit enam bulanan di Singapura. “Ibu sakit keras ” begitu yang tertulis dari telegram yang kuterima yang membuatku berfikir ulang untuk terus berjuang di luar hanya ada satu kata “Pulang”. —
2 may 1986, ada telegram dari Maninjau, Nenek sakit. Naik ALS saya pulang ke maninjau berdua dengan Ibu. Nenek tergeletak badannya tidak berfungsi sebelah, dia hanya bisa tidur. Ibu hanya dua hari dikampung dan kembali ke jakarta. Tinggalah saya dengan Nenek yang sedang terbujur tak bisa apa apa. Satu bulan saya mengurus beliau dari memandikan, menyuapin, dan membersihkan kotoran, serta mencuci pakaian kotor beliau. Kalau waktu saya kecil beliau yang menjaga saya nampaknya sekarang pay back time nek, kata saya. Tersungging senyum pahit dibibirnya. Karena penyakit nenek tidak ada perubahan dan saya tidak mungkin lama lama di kampung ini. Istri saya di Jakarta sedang hamil tua akhirnya saya dan ibu di jakarta memutuskan membawa nenek ke Jakarta.
Diiringi derai air mata saudara saudara di kampung, kugendong nenek menaiki Bis sampai di bukit tinggi. Ketika membeli tiket Bis AC di Bukit Tinggi tak ada satupun Bis yang mau, alasan mereka kalau terjadi apa dijalan bagaimana. Yang non AC pun sama sama menolak. Akhirnya saya buat perjanjian kalau nenek saya meninggal ditengah jalan tinggalkan kami berdua, dan kalian bisa jalan terus. Nenek tak bisa duduk dan berbicara lagi, yang bisa dilakukannya hanya mengangguk dan menggeleng. Dua hari dua malam dengan bus Non AC dan pandangan mata tak bersahabat dari para penumpang sampai juga kami di Pulo Gadung. Inilah nasib, mau dibawa ke rumah sakit uang tidak ada. Hampir setiap malam saya berdoa dipinggir ranjang nenek di rumah kami di Jakarta. Doa ku sederhana saja, ” Ya Allah, kami tak punya uang untuk membawa nenek ke Rumah Sakit. Yang ada, cuma hati dan kasih sayang. Bila Engkau berkenan , sembuhkanlah Nenekku dan bila kesembuhan bukan lagi pilihan, kamirela melepas beliau”. Jumat pagi, setelah 30 hari nenek di jakarta, beliau menghembuskan nafas terakhir. Sebagai rasa terima kasih untuk nenek yang menjagaku dengan kasih sayang dari kecil, kuantar beliau hingga melepas tali kafan di liang lahat perkuburan di Jakarta Timur. Selamat jalan Nek.
Sempurnalah kemiskinan. Ibu adalah seorang PNS rendahan, kami tak pernah punya rumah sendiri, hidup selalu berpindah pindah, dari kontrakan ke kontrakan, dari tumpangan ke tumpangan. Lebih parah lagi, sejak aku masih di sekolah dasar, Ibu sudah menderita penyakit Psoriasis. Sekujur tubuh memerah dan mengelupas. Dengan kondisi seperti itu beliau selalu masuk kantor dengan rajin. Bolak kalik ke rumah sakit adalah hal rutin. Suatu ketika beliau down dan dirawat RSCM, hampir satu bulan masuk awal puasa sehingga kami berhari raya di rumah sakit. Giliran mau keluar, uang tidak ada yang mau dijual pun tak ada, ya satu satunya cara adalah kabur dari rumah sakit. Pagi pagi setelah mandi dan bersih bersih ibu berpakaian agak rapi walaupun wajah masih kelihatan pucat pada saat orang orang besuk mulai ramai disitulah kami pelan pelan menyusun strategi untuk keluar dan kabur dengan taksi yang sudah saya siapkan. Maafkan kami Dr Cipto. Sampai hari ini kami memangtidak membayar biaya rumah sakit tersebut, karena aku merasa pajak yang kubayar setiap bulan jauh diatas biaya rumah sakit tersebut—–Ya Allah tunjukkanlah saya jalan untuk mendapatkan pekerjaan, tukang sapu pun jadi selama itu halal. Anakku akan tumbuh dewasa, Aku ingin membesarkan mereka dengan rezeki yang Engkau ridhoi. Itulah doa yang selalu kupanjatkan setelah bekeluarga dan punya anak satu masih juga tidak jelas kemana arah jalan hidup. “ BANG”, 20 October 1988. jam 00:00 adalah hari pertama saya kerja, shift malam sebagai Janitor atau tukang sapu saat ini lebih populer dengan sebutan OB (office Boy), kami berempat kerja bergantian, Aziz yang masih muda yang belakangan hari jadi supir, Pak Usman dan Pak Ibrahim tetap jadi janitor sampai dipensiunkan. Kami bekerja dibawah bendera PT Koalisi. Cluster III NGL Plant adalah nama tempat saya mulai bekerja di tanah air tercinta ini. Bekerja bergiliran selama delapan jam sehari. Gaji pertama hanya puluhan ribu rupiah semua kusedekahkan ke mesdjid sebagai rasa syukurku, dan tak pula ada bayangan di benakku bahwa suatu hari nantiakan bergaji puluhan juta rupiah.
“Kalian berempat disini hanya sementara paling lama tiga bulan bila sudah selesai masa sibuk start-up paling hanya satu orang yang dibutuhkan” Itulah kata Bapak MI salah seorang supervisor yang bertugas beliau adalah satu satunya orang Indonesia yang jadi supervisor di kilang LPG tersebut yang lainnya adalah orang asing.
Saya hanya butuh satu minggu saja untuk meyakinkan bapak bapak disini bahwa saya akan terus bekerja disini pak. Delapan jam waktu kerja tidak satu menitpun saya sia siakan, mengepel lantai sampai berkilat, membuat minuman, menyediakan piring dan gelas bila tiba waktu makan, dan membersihkan toilet. Dan saya pastikan tidak ada satu titik noda pun di lantai dan di toilet, walau para operator operator dan konsultan konsultan sibuk keluar masuk control room karena berbagai masalah operasi pabrik gas LPG yang baru mulai tersebut.
“Zul, you kerja kayak robot. Istirahatlah”, kata pak Muhktar suatu hari. Dalam hati saya lalu berkata, “Yes ,”. Itulah yang saya inginkan, someone must recognize what I am doing . Setelah tiga bulan saya tinggal dan tiga kawan aceh saya harus keluar serperti apa yang pernah dikatakan pak Mukhtar. Menurut informasi beberapa teman, beliau kini bekerja di Lybia. Ini bukanlah hal mudah, saya bukan orang aceh dan tak pula bisa berbahasa aceh dan bersaing pula dengan orang aceh di daerah aceh untuk jenis pekerjaan yang mampu dilakukan semua orang.
Strategy pertama passed. Tinggal saya sendiri janitor, jadwal kerja berubah hanya siang saja . Tidak ada lagi kerja shift malam, siang dan sore. Next, saya harus keluar dari janitor ini. Caranya hanya satu, “Tell them you can do more than janitor”, itu yang ada dalam benak saya. BANG kedua – “Komputer”. Ya, inilah kendaraan saya untuk mencapai tujuan. Tapi bagaimana caranya? Waktu kerja janitor dari jam tujuh pagi sampai jam empat sore, istirahat jam 12 sampai jam satu siang. Setiap jam dua belas Bos besar JTJ, namanya orang Amerika, makan siang ke kamp dan baru kembali jam satu kurang 10 menit dan selalu begitu. Saya selalu masuk kekamar beliau membersihkan meja, menyapu, dsb. Di sudut ruangan beliau ada satu komputer IBM yang selalu on. Otak saya mulai berputar inilah jalan keluar pertama yang kelihatan oleh saya. Kalau saya penakut takdir saya hanya seorang janitor. Saya harus menemukan takdir saya yang lebih baik dan ini perlu keberaniandan sedikit kenekatan dengan persiapan yang terukur.
Saya kirim surat pada adik saya di Jakarta mohon dikirimi buku belajar komputer. Entah dia mengerti atau tidak, dua bulan berikutnya saya dapat kiriman 3 buku belajar komputer, Belajar bahasa Basic, Lotus 123, dan Formtool. Setelah membaca mungkin seratus kali mengulang dan melihat komputer yang terpajang di kamar sang bos. Tibalah hari nekat saya, hidup ini bukan penantian tapi sebaliknya, kamu harus mengambil setiap kesempatan yang ada. 45 menit setiap hari dengan buku disebelah kiri dan tangan bergetar mulailah menekan keyboard, Lotus 123 kelihatan dalam menu persis seperti apa yang dikatakan oleh pengarang buku yang saya baca. Formtool juga begitu.
Satu minggu berjalan lancar. Now what, tak ada artinya latihan tanpa kerja nyata. Pada saat menyapu dan membersihkan control room dimana para bapak bapak operator bertugas saya melihat sebuah kesempatan emas, ada banyak form berbentuk tabel tabel yang dibuat dengan tangan, form form itu itu diperlukan untuk mencatat setiap perubahan temperatur, pressure dan indikasi indikasi lainnya yang dimonitor dari panel panel DCS maupun diluar di area kilang LPG. Dengan mendekati beberapa operator saya mulai melakukan pendekatan dan mangatakan saya bisa buat dengan komputer itu formulir formulir dengan cepat dan rapi. Ada dua hal yang saya lakukan satu membuat form form itu dan mencantumkan nama si operator dibagian bawahnya.
Dari form beralih ke grafik dengan Lotus 123, nama yang nyuruh buat selalu saya ketik disetiap lembaran ini semua saya lakukan jam 12 siang. Para operator dan leadernya mulai dekat dengan saya yang akhirnya berdampak baik saya tidak lagi pulang jam empat sore. Bila bos besar pulang, saya masuk ke kamar beliau menyelesaikan order-order operator dan leadernya. implikasi-nya, mereka tidak merecoki saya memakai komputer Toke besar sampai larut malam. Satu lagi kebaikan mereka, memberikan tumpangan pulang jam 12 malam besama rombongan shift mereka. Rupanya Pak Mukhtar diam diam melihat sepak terjang saya. Syukur Alhamdulillah beliau juga diam tidak melapor ke kolega supervisornya yang bule semua.
Sepandai-pandainya tupai melompat, suatu hari jatuh juga. Hari naas itu tiba seperti biasa begitu bos pergi makan siang saya lalu masuk mengerjakan order operator membuat grafik, rupanya hari itu bos tidak punya selera makan dia kembali lebih cepat dari biasanya. Karena pintu masuk ke ruang kerjanya di belakang saya, saya tidak tahu entah sudah berapa lama beliau berdiri dibelakang saya. Waktu saya berdiri melihat hasil printout saya terperangah dan berdiri kaku tak mampu bergerak sedikitpun jantung berdebar tak keruan, beliau diam saja lalu mengambil topi dan keluar melihat kilang. Saya tambah bingung.
Hari itu saya pulang dan bercerita sama istri saya. Habislah kita mungkin kita akan kembali ke Jakarta lagi. Kami berdua hanya terdiam sambil memandang satu sama lain. Besok paginya saya masuk kerja seperti biasa ambil sapu, nyapu, ngepel , buat minum dan semua rutin kerjaan saya lakukan. Jam 10, saya dipanggil si Bos besar. Jantung saya seakan mau copot. Inilah akhirnya perjalanan tukang sapu dalam benak saya. Tapi Tuhan berkata lain “Zul, can you make this?”, sambil menunjukan bentuk sebuah sketsa form dengan berbagai kolom dan header, itu lah kata pertama yang saya dengar seakan tidak percaya. Thanks God. 12 th kemudian beliau menggedor kamar hotel saya di Houston Texas sambil berkata ” God Damned. You made it, Man”.
Setahun kemuadian GS salah seorang supervisor bule, memberi saya komputer merek Tandy. Inilah komputer pertama saya. Tidak ada harddisk. Dengan adanya komputer dirumah percepatan kemampuan aplikasi komputer saya meningkat drastis.
Setelah dua tahun jadi pesuruh dengan kemampuan aplikasi komputer yang lumayan saya dipindahkan dari Clerk ke Cluster II, dan bos saya sekarang adalah Pak MA, orang Aceh. Sekarang beliau bertugas di Houston, Jasa beliau pada saya juga tak terbayar dengan memberikan keleluasaan berkreasi dengan komputer. Nama saya mulai dikenal oleh para sekretaris-sekretaris jadi tempat bertanya, bagai mana bikin ini, bagaimana bikin itu. Semakin banyak orang bertanya semakin terasah kemampuan saya. Ada yang minta tolong di buatkan, saya buat dirumah. Semuanya berdasarkan ke ihklasan. Ada yang minta tolong komputernya diperbaiki, saya tolong tanpa seperser duit pun. Ada yang minta tolong ditemani ke Medan untuk beli komputer komisi yang diberikan toko komputer dimedan tidak saya ambil malah saya suruh mengurangi harga kumputer tsb, saya bantu dengan senang hati. Kawan kawan pada menertawai saya dikasi duit kok tidak mau, hidup sendiri saja susah. Mereka barangkali tidakatau belum tahu bahwa saya tidak suka istilah sampingan saya punya rencana besar. Kalau gaji saya sepuluh ribu, saya harus hidup dengan sepuluh ribu.
Di tempat kontrakan saya, di Cunda Lhokseumawe yang kebetulan dekat pasar yang banyak anak anak muda yang mulai tertarik bongkar pasang komputer. Mulailah saya mengajari mereka dengan persahabatan, mulai instalasi, utak atik hardware, video editing dengan software yang kemudian berbuah baik. Tidak saja mereka mampu berdiri sendiri tapi berdampak baik bagi saya dan keluarga apalagi pada saat aceh ribut ribut dengan Gam.Hampir semua orang yang akan pindah dari aceh th 1999 didatangin oleh preman preman minta uang yang berlebihan pada saat menaikan barang ke atas truk. Giliran saya memberi uang, malah mereka menolak, bahkan beberapa yang tak pernah kelihatan tersenyum mengeluarkan air mata. Sampai hari ini persaudaraan dengan kawan kawan masih terjalin baik kalau mereka ke Jakarta selalu mengabari saya.
Sepanjang hidup saya disini pula saya pertama kali menerima parcel lebaran dari Toko accesories mobil Kawan Kita. Awalnya sang pemilik bengkel membawa komputernya yang bermasalah ke Reparasi Electronic Ayub asal Sigli yang pas didepan rumah saya. Entah kenapa ayub minta tolong agar saya melihat apa yang salah. Saya datang dan setelah otak atik tak ada yang salah. Apa yang dilakukan ayub sudah benar. Edie, orang cina dan sang pemilik bercerita , dia pingin buat program database untuk tokonya yang baru akan dibuka di Pekan Baru tapi dia tak tahu mau mulai dari mana. Saya anjurkan pakai clipper saja, tapi kamu yang ngerjain, saya akan bantu anda. Tiga bulan kemudian program pun jalan. Mungkin karena sudah disarankan oleh Si ayub bahwa saya tidak mau kalau dikasih uang, seminggu sebelum lebaran seseorang mengatar parcel kerumah. WOW! Keranjangnya besar sekali dengan kartu bertuliskan ‘Terima Kasih’ dan sebuah kipas angin yang bisa digantung di ceiling rumah.Kipas angin itu sampai sekarang masih tergantung di ruang keluarga rumah saya dan masih aktif. Apakah ini harga untuk sebuah program inventory database clipper saya? Mudah-mudahan tidak, karena saya selalu menganggap persaudaraan jauh lebih bernilai dari uang.
Beberapa orang menyarankan agar saya pindah ke IT, saya menolak. Saya pasti tidak mampu bersaing dengan para ahli ahli IT. Tetap di technical, dengan kemampuan teknik terbatas dan bahasa inggris yang buruk tapi disupport oleh kemampuan applikasi technical software membuat saya unik sendiri. Sekali dayung dua-tiga pulau terlampaui.
Berganti-ganti nama PT setiap tahun yang mengurusi para karyawan kontrak ditempatku bekerja. Masalah keterlambatan pembayaran gaji sudah jadi hal biasa. Setiap ganti PT selalu saja ada masalah baru. Bosku pun berganti semua, mereka orang orang pintar lulusan luar negeri. Aku terus belajar, kini arahnya berbeda. Semua orang mulai dari labour, operator, supervisor kutemani dengan baik dan belajar dari mereka tentang operasional. Kalau dulu jam makan siang aku belajar komputer sekarang setiap jam makan siang aku keluar bergabung dengan para labor-labor di lapangan. Bertanya ini apa, itu apa, kalau ada kesempatan ikut pula bertanya dengan kawan yang operator di lapangan, memahami prosess kerja setiap alat. Buku buku panduan mulai kubuka-buka, bila ada yang tidak tahu aku bertanya. Cita-citaku kini mau jadi operator.
Kembali ada rencana Tuhan yang aku tidak tahu. 1995, ada pegurangan pegawai besar besaran di tempatku bekerja. Para engineer dan ahli ahli banyak yang keluar karena dapat uang tolak yang cukup besar. Reorganisasi ini menciptakan departement baru, Asset Optimization namanya. Suatu sore aku ditelpon GF, ” Zul, do you want to join my team?” katanya. Dia ditunjuk sebagai Asset Optimization Manager, saya kenal beliau ketika dia datang untuk project start-up Booster Compressor. Dan dia sering datang ketempat saya minta tolong dibuatkan flow diagram dan berbagai jenis production chart untuk presentasinya.
BANG ketiga, Juni 1995. Zulkarnain Kahar resmi jadi Computer Operator, itu yang tertulis dalam selip gaji yang kuterima dari PT Kesayangan. Selamat tinggal “Clerk typist”. Cita cita jadi operator gagal total, juga tak ada dalam bayanganku bahwa lima tahun kemudian, th 2000 aku kembali Cluster ini melakukan Test beberapa sumur produksi dari Control room. Mengarahkan bapak operator yang dulu kulayani dengan membuatkan kopi mereka dan memcuci piring bekas makan mereka. Mereka dengan segala senang hati membantuku agar proses testing berjalan dengan sempurna.
Setahun jadi Computer Operator yang jauh bertentangan dengan apa yang sebenarnya kulakukan, berkutat dengan data produksi, data sumur sumur produksi hasil analisa Lab, dll. Akhirnya th 1996, Bos merubah title Jadi Reservoir Technician, masih sebagai kuli kontrak yang bergaji kecil.
Kebiasaan menolong orang yang bermasalah dengan komputer membuahkan hasil. Pak AA, salah seorang supervisor Wellhead wireline Dept. , datang menemuiku. “Zul, kamu bisa tolong Pak KN? Komputernya bermasalah tuh. Dia udah minta tolong orang IT, tapi belum juga bisa. Kalau sempat nanti malam kita kesana berdua. Kasihan bapak itu, orangnya baik”. Pak KN adalah bos nya HRD
Malamnya berdua dengan pak AA Kami kerumah beliau. Selesai mengutak atik dan sukses, Pak KN memberi uang yang dilipatnya kecil-kecil, langsung saya tolak. “Pak, saya datang kemari untuk menolong, bukan cari uang tambahan. Walaupun gaji sangat kecil, cukup untuk makan. Kalau bapak mau membantu, reviewlah kembali gaji kami, para buruh kontrak ini”. Pak AA langsung memelototi saya. Kami langsung pulang.
Implikasi dari insiden tersebut rupanya berdampak baik. Beberapa bulan kemudian seluruh kontraktor mendapat perubahan gaji dan rasionanlisasi jenis pekerjaan, dengan upah yang signifikan. Seluruh kawan-kawan bergembira tapi mereka tidak tahu apa yang ada dibalik semua itu. Hanya selang lima bulan kemudian, beliau meniggal karena kecelakaan pesawat dalam penerbangan Jakarta-Medan. Terima kasih Pak, dan selamat jalan. Now what apakah sampai disini.
Banyak orang tidak mau menginjak pedal gas nasibnya sampai kandas menembus batas tolerance kemampuannya, ada yang takut, ada pula yang dengan senang hati menerima saja apa adanya sambil berkata “Garis tangan ku sudah seperti ini”. Padahal Tuhan memberikan pilihan yang tak terbatas dan waktu yang cukup, tempat dimana fenomena sebab akibat terjadi. Bahkan di salah satu ceramahnya Qurais Sihab mengatakan manusia diberi kemampuan oleh Allah untuk memilih takdirnya sendiri dalam ruang lingkup yang ditetapkan oleh Tuhan.
Inilah sepatuku tepatku berpijak dalam mengarungi lautan kehidupan ini. Rasionalisasi karyawan kontrak menuai pro dan kontra para karyawan kontrak yang mempunyai skill khusus seperti mechanic, welder, dll terdongkrak gradenya dan naiklah gajinya dan sebaliknya karyawan yang dibesar besarkan gradenya karena koneksi dan sebagainya terjungkal dengan bayaran rendah.
Aku sendiri merasa mendapat durian runtuh karena aku adalah karyawan lokal pertama yang masuk kategory staff dan sebuah fasilitas yang tak pernah diberikan pada karyawan kontrak manapun seperti entitle pula mengunakan facsilitas pesawat perusahaan dari Lhokseumawe ke Medan termasuk juga keluargaku dengan priority empat. Bahkan mengalahkan Karyawan Tetap yang bersatus nonstaff hanya priority lima kalau saya ingin terbang sang karyawan nonstaff harus mndur. Tentu saja tidak pernah kulakukan membuat karyawan tetap tak bisa terbang. Sampai detik ini tak ada yang menanyakan ijazahku.
Hari hariku kujalani dengan berbagai cara dan strategy untuk mengisi otakku yang bodoh ini. Aku mulai hariku selalu dengan “there must be a way to improve this job”. Tersebutlah beberapa nama tempat ku belajar sambil bekerja. AHI anak muda briliant jebolan ITB, YF juga anak ITB dengan Master di NewMexico, AM dan MD jebolan Texas University dan lain lain termasuk beberapa Expatriate. Apa ini apa itu bagaimana caranya mengisi hari hariku. Dengan kemampuan Visual Basic dan Excel ku yang diatas rata dan pemahaman tentang mesin Unix yang lumayan terjadilah semacam bargaining tidak nyata. Aku mampu mensiplify tugas mereka dengan hitungan menit bahkan second sementara mereka melakukan dalam hitungan jam. Kegembiraan bapak bapak itu membuat aku semakin sibuk mengerjakan pekerjaan mereka.
Prinsipku berubah lagi “ Dimana lagi aku dapat di dunia ini bisa belajar dan dibayar pula”. dari berbagai jenis data manipulasi, plotting, transfer dan conversi. Aku mulai tertarik dengan pekerjaan Economic Evaluasi. MD beliau kini bekerja di Chevron G&G Jakarta adalah orang pertama yang mengenalkan ku pada teknik eveluasi ekonomi di dalam Production Sharing Contract yang sedang ramai dibicarakan oleh media kini.
Pekerjaan ini menyita waktu yang tidak sedikit. Pernah aku harus pulang jam empat pagi dan kembali lagi kekantor jam enam pagi, karena terlalu banyak sensitivity yang harus dilakukan untuk Project Lepas Pantai kala itu. Para toke-toke besar keesokan harinya ingin melihat berbagai scenario dan implikasinya sebelum dimajukan ke Pusat untuk persetujuan go or no go project tersebut. Suatu kredit tersendiri juga bagi ku bahwa Project tersebut disetujui dan masih beroperasi sampai hari ini dan menyumbang devisa untuk Negeri ini.
Dengan kesibukanku aku sempat ditanyai istriku”udah gajian belum”?. Holy woly sudah tanggal sepuluh rupanya aku belum mengambil gaji dari PT tempat ku bekerja. Aneh ada orang lupa gajian kata istriku. Kawan kawan sesama kontraktor selalu bertanya kenapa tidak minta jadi pegawai zul?, Emangnya ini perusahaan bapakku. I just do my best, keep learning dan tidak lupa berdoa agar diberikan rezeki yang halal supaya anak anak ku bisa sekolah tinggi and the rest is belong to God.
Kembali pada waktu. Secara definisi, waktu adalah dimensi di mana fenomena sebab dan akibat terjadi. Tidak ada waktu, tidak ada sebab dan akibat.. dan aku diberi waktu kenapa tidak aku maksimalkan. Sebab aku menerima segala bentuk pekerjaan tanpa pamrih akibatnya bos merasa harus melatihku dengan berbagai pemahaman dan merasa aku harus ikut pelatihan tentang Basic Pertoleleum Enginnering yang di adakan di Bandung 1997, Economic Risk analisis di Medan dan menyusul kemudian dengan Project Economic Evaluation June 1998 di Jakarta. Indonesia yang baru saja melakukan reformasi politik dan ekonomi secara bersamaan yang membuat kota jakarta rawan demo, Uni Sovyet hancur karena Glassnot dan Perestoika, Yugoslavia menyusul kemudian. RRT belajar dari kesalahan orang lain dan hanya melakukan reformasi ekonomi. Dan kini sovyet mulai me-rem politik reformnya dan tetap melepas ekonomic reformnya.
Pada saat mengikuti kursus Project Economic Evaluation di Jakarta saya ditelpon dan disuruh pulang dengan menumpang pesawat perusahaan dari Halim langsung ke Lhoksukon. Sesampai di Halim ternyata penumpang pesawat hanya berdua saja, saya dan orang nomor satu di Arun Field. Hampir empat jam terbang dengan pesawat kecil tersebut sepanjang perjalanan saya optimalkan komunikasi dengan sang penguasa tersebut. Pembicaraan hanya seputar pekerjaan saya tentang manfaat kursus yang baru saja saya ikuti. Saya selalu mengarahkan pembicaraan seputar pekerjaan sampai pesawat landing di Lhoksukon.
Keesokan harinya saya ambil cuti selama dua minggu. Hari pertama kembali dari cuti saya ditelpon ole Pak HP orang HRD, ada apa gerangan kembali jantung saya berdebar keras apa lagi ini, apa saya salah ngomong pula dengan toke besar itu dipesawat maklumlah bahasa inggris saya hancur.
Ternyata pak hendrik menyodorkan formulir yang harus diisi oleh seorang calon pegawai regular. Saya berdiri seperti patung tangan seakan kaku tak mampu digerakan jangankan untuk mengisi furmulir mengangkat tangan saja tidak mampu. Formulir di-isi, disitu tercamtum efective tanggal 1 july 1998 saya resmi sebagai karyawan kontrak langsung atau first party kontrak, gaji saya dibayar oleh Perusahaan tidaklagi oleh PT PT lokal. Salah satu keanehan isi kontrak itu adalah saya beserta seluruh keluarga saya berada dalam tanggungan Perusahaan semua fasilitas kesehatan dan benefid lainnya saya tidak berbeda dengan pegawai tetap.
Jakarta, December 2000, Perusahaan temopat saya bekerjabaru saja menyelesaikan process merger dan menjadi perusahaan minyak terbesar dimuka bumi ini. Hari itu pula saya direkrut jadi karyawan penuh. Beberapa teman secara bercanda berkata hansip langsung jadi kapten. Sejak tahun 1991 tidak pernah ada rekrutment pegawai oleh boleh dibilang saya adalah ice breaker pad waktu itu. Sejak saat itu berkali kali saya dapat pelatihan pelatihan keluar negeri.
Hari ini 28 july 2008 jam lima sore saya dipanggil mengehadap bos. “You are transfer to Head Quarter as a Global Company Resourse”. Report to CV. You will be made a lot of travel around the world zul. dst dst… Another “BANG” untuk si padang . Sepanjang Tuhan masih memberikanku waktu, I will do my best….for my self and for the others.
WassalamZulkarnain Kahar

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda